ketika kamu tidak
percaya bahwa kenyataan yang tak ingin dimiliki itu terjadi padamu.
pada awalnya aku
memang biasa saja menerima semua ini, namun seiring waktu terus berlanjut dan
tak jua merubah keadaan bahkan semakin jauh dan jauh yang berakhir dengan kata
"tertinggal" dari sana aku semakin menyadari bahwa aku begitu sulit
dalam menghadapi hidup ini, terutama dalam meraih impian. semakin aku
terlambat, aku semakin tertinggal dan semakin besar pula dosa yang ku tambah
setiap saat, karna rasa yakin serta syukurku semakin berkurang saja. rasa takut
itu semakin merajalela. pikiran negatif menjadi sahabat yang paling baik untuk
hati yang sedang galau seperti itu. banyak sekali pertanyaan, pikiran, dan dari
segala ketidak sabaran merenggut dalam hati dan pikiran ini. seakan mati
sekarang pun tak apa. inilah rasa putus asa dan tiada lagi harapan yang besar
seperti saat itu. rasa semangat itu telah pergi dan semakin kabur dan
menghilang dari penglihatan, pikiran serta hati. ada apa. entah apa yang
terjadi. seolah aku tak bisa menyangka bahwa aku seperti sedemikian. hanya
Tuhan saja satu harapan dan do'a, namun yang lain entah ada atau tidak ada.
bahkan aku belum mengerti akan diri ini. yach hari semakin berlalu. aku sangat
mudah melewati hari yang terlewat itu. aku isi dengan dosa dan amal yang tak
pernah tahu apakah hal itu dosa atau amal atau aku tak pernah tahu lebih besar
manakah dosa dan amal yang selalu ku isi dalam hari-hariku. kini tinggal saat
ini. apakah aku semakin sadar atas segala kesalahanku yang harus segera ku
perbaiki. tak ada hari lain selain saat ini. tangan ini, mata ini, kaki ini dan
seluruh organ tubuhku, apakah kalian tahu bahwa aku ingin kalian semua bersikap
baik, bekerja keras demi kebaikkan. aku iri pada sang pekerja keras itu. kenapa
aku tidak memiliki hati seyakin itu tanpa melihat berbagai gangguan yang tidak
penting itu.
Komentar
Posting Komentar