Langsung ke konten utama

Rasa Takut



ketika kamu tidak percaya bahwa kenyataan yang tak ingin dimiliki itu terjadi padamu.
pada awalnya aku memang biasa saja menerima semua ini, namun seiring waktu terus berlanjut dan tak jua merubah keadaan bahkan semakin jauh dan jauh yang berakhir dengan kata "tertinggal" dari sana aku semakin menyadari bahwa aku begitu sulit dalam menghadapi hidup ini, terutama dalam meraih impian. semakin aku terlambat, aku semakin tertinggal dan semakin besar pula dosa yang ku tambah setiap saat, karna rasa yakin serta syukurku semakin berkurang saja. rasa takut itu semakin merajalela. pikiran negatif menjadi sahabat yang paling baik untuk hati yang sedang galau seperti itu. banyak sekali pertanyaan, pikiran, dan dari segala ketidak sabaran merenggut dalam hati dan pikiran ini. seakan mati sekarang pun tak apa. inilah rasa putus asa dan tiada lagi harapan yang besar seperti saat itu. rasa semangat itu telah pergi dan semakin kabur dan menghilang dari penglihatan, pikiran serta hati. ada apa. entah apa yang terjadi. seolah aku tak bisa menyangka bahwa aku seperti sedemikian. hanya Tuhan saja satu harapan dan do'a, namun yang lain entah ada atau tidak ada. bahkan aku belum mengerti akan diri ini. yach hari semakin berlalu. aku sangat mudah melewati hari yang terlewat itu. aku isi dengan dosa dan amal yang tak pernah tahu apakah hal itu dosa atau amal atau aku tak pernah tahu lebih besar manakah dosa dan amal yang selalu ku isi dalam hari-hariku. kini tinggal saat ini. apakah aku semakin sadar atas segala kesalahanku yang harus segera ku perbaiki. tak ada hari lain selain saat ini. tangan ini, mata ini, kaki ini dan seluruh organ tubuhku, apakah kalian tahu bahwa aku ingin kalian semua bersikap baik, bekerja keras demi kebaikkan. aku iri pada sang pekerja keras itu. kenapa aku tidak memiliki hati seyakin itu tanpa melihat berbagai gangguan yang tidak penting itu.

Komentar