Maikha Kintana

Tiada jawaban berarti dari sebuah perasaan ini, antara apakah aku menyukainya karna keimanan, karna nafsu, karna kasihan atau karna hal lain yang tak bisa aku ungkap. Sungguh ku tak pahami akan perasaan ini hingga saat aku juga perlu bahagia dan perlu mempertanggungjawabkan atas perasaan ini. Tuhan, ku tak ingin terpaksa ataupun memaksa akan perasaan yang tak jelas ini, namun setidaknya berilah atau tiupkanlah hati ini akan sebuah rasa dimana aku menyukainya, mencintainya, m enyayanginya, kagum akan satu hal yaitu kebaikkannya, sungguh ijinkan aku mencintainya karna akhlak yang baik yang terpampang nyata di depan mataku hingga hati ini bergetar. Jika saja ku bertanya padaMu ya Rob kenapa keraguan itu semakin menjadi hingga ku hanya bisa menjawab jika aku padanya masih dalam kebimbangan. Jika memang aku padanya karnaMu, sungguh untuk apa ku pelihara rasa ragu ini, namun kenapa jika memang sedemikian hatiku masih tertolak hingga detik ini. Aku akui dia sudah masu

Baru aku merasakan hal ini dimana godaan terdahsyat mengitari pikiran, hati ini hingga saat aku membiarkan tubuh ini menikmati hal itu, hal yang selalu menyelimuti rasa inginku melalui pikiran semu ku. Sempat terhenti namun aku gagal lagi dan gagal lagi, sungguh apakah benar jika kata mereka jika apa yang sering aku lakukan bisa membinasakan diriku sendiri, sungguh aku ingin sekali menghentikan gundahku melalui rasa yang nyata, namun apa daya Tuhan maha tau jika aku belum ber hak miliki apa yang ku inginkan itu, nyatanya aku tau diri jika aku belum pantas/belum siap, sungguh aku sedang menanti diriku sendiri tuk memperbaiki apa yang perlu di perbaiki. Masalahnya aku terlalu lama memeluk gundahku hingga ku rasa apakah malaikat kebaikkan geleng-geleng kepala melihat tingkah lakuku yang tak biasanya terlebih itu terlalu lama yach terlalu lama, dan dia (iblis) ku rasa sedang asyik bertepuk kagum memandangku karna aku sudah menjadi bagian dari temannya. Beri aku sibu

Apa yang baru saja aku dengar Apa yang baru saja aku baca Apa yang baru saja aku lakukan adalah demi aku yang lebih baik Demi aku tuk lebih sadar akan kehidupan ini Hingga saat aku bertanya-tanya kenapa aku begini, kenapa aku begitu ... Hingga saat seperti biasa tak ada yang kebetulan Dia sang maha kasih sayang selalu memberi petunjuk/jawaban untukku Hingga kusadari Ketika aku berdo'a dan berharap akan sesuatu Namun aku tak terlalu menyadari jika kesempatan itu sudah tertuju padaku, ia jawaban Tuhan sudah ada di depan mataku namun aku menolaknya karna aku merasa tak bisa/tak sanggup, hingga saat aku tak mendapatkan apapun dari setiap apa yang pernah ku tujukan pada Tuhanku Dan sungguh begitu menyebalkannya aku Dikala aku merasa jika semua ini tidak adil dan lebih parah lagi aku menyalahkan Tuhan Sungguh maafkan aku yang dulu dan yang kini yang masih tak sadari jika Tuhanku sudah memberiku kesempatan/petunjuk namun aku sering kali menolaknya. Dan lagi ku su

Kadang begini kadang begitu Nikmat dalam dosa Nikmat dalam semangat Nikmat dalam perasaan bahagia Nikmat dalam merasa kurang Nikmat dalam sebuah ragu/bimbang ... Ketika aku punya saat ini Aku ingin esok lebih baik Ketika esok telah datang Aku kembali ingin esok lebih baik Dan seterusnya Hingga esokku hanya tinggal keinginan saja Sampai kapan Anugrah waktuku ku pakai dalam kesia-siaan Sampai kapan Anugrah ilmu yang ku temukan hanya ku lihat saja Sampai kapan Aku terdiam dalam rasa sakit, kurang, takut dan tiada manfaat Mata ini Tangan ini Pikiran ini Telinga ini Kaki ini Dan seluruh tubuh ini Hingga aku lupa Jika semua ini Kelak akan di pertanggungjawabkan Sungguh jika aku tau dan takut Kenapa aku masih bisa menikmati Hal-hal yang sesungguhnya aku tau itu salah Oh Tuhan Ku telah tergoda lagi dan lagi Aku ingin hentikan semua itu Tapi aku belum sanggup Sungguh Kau maha pengasih penyayang Hingga aibku telah Kau tutup di dunia ini Ku mohon beri