Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Hai aku ...

Hai aku Aku yang ada dalam raga ini Aku yang lama bersama tubuh ini Kita yang menyatu antara suka dan duka Hingga saat aku sakit juga sembuh kembali Hingga saat aku hampir mati tapi Tuhan masih sempat beriku nafas hingga saat ini Hai aku Aku yang lebih banyak berbicara dengan diri ini Tak bisakah kita saling memahami dan tidak saling membenci Biarkan kita mulai dari awal tuk bisa lebih mencintai diri ini Aku tau, aku tau ini sulit Secara ku sudah berulang kali mencoba mengisi anugrah waktu ini dengan baik namun gagal lagi Hai aku Kita dewasakan diri ini Kita saling bekerjasama Sekaranglah saatnya Karna nyatanya waktu semakin jauh Dan aku tak mungkin kan selamanya seperti ini Biarlah jika aku gagal ku ulang kembali Biarlah jika ku sedih aku boleh menangis Biarlah semua kekurangan ini, dosa ini aku terima Gagal, dosa, kekurangan, kelemahan ... Adalah bagian dari hidup, kenapa aku harus mencerca sedangkan di balik semua itu tak kusadari jika hal itu telah

Keajaiban akan selalu mengikuti dengan sendirinya

  Banyak hal yang harus dilakukan walau itu sulit, mungkin ia hal itu tak terlaksana dengan baik, tidak cepat, tidak sesuai harapan ... Namun kini ku tau aku hanya perlu melakukan dan terus melakukan walau aku tak pernah tau atau tak usah terlalu berharap jika hal itu kan datang hari ini juga atau datang dalam waktu dekat. Jangan menanti lagi, ok dech aku boleh menanti tapi jangan terlalu berharap jika penantian itu kan datang sesuai harapan. Kau tau Tuhan maha adil, Dia membe ri apa yang ku harap sesuai dengan kesungguhanku, keyakinanku, rasa syukurku ... Terlebih hal itu datang di saat tak terduga. Sungguh Dia Sang maha pemberi kejutan. Lakukanlah tanpa memandang hasil, yach aku hanya perlu melakukan saja. Tuhan hanya menilaiku dari segi seberapa besar upaya yang aku raih, sekalipun aku di waktu itu, waktu kini, waktu yang akan datang begitu tampak bingung, bagaimanapun petunjuk itu, jawaban itu, solusi itu, keajaiban itu akan selalu mengikuti dengan sendirinya,

Hanya sebuah waktu yang bisa membuat suatu hariku pahamkan hal itu

Dan ku masih mencari sebuah jawaban Dan terkadang jawaban itu selalu tampak di depan mataku Antara paham dan tak paham Antara mudah dan sulit Jika memang itu mudah Ku pasti tak terlambat seperti ini Hanya sebuah waktu Yang bisa membuat suatu hariku pahamkan hal itu Dimana ku harus melewati banyak hal Dan akhirnya ku temukan sebuah jawaban Sekian lama Bayangan itu ada dalam bagian memoriku yang sulit di lepas atau mungkin tak mungkin bisa di lepas Hanya ikhlasku dan ku maafkan hal itu yang bisa semua tampak biasa-biasa saja Namun sungguh ku mengira ku sudah ikhlas memaafkannya namun nyatanya itu hanya ilusi sesaat Maafkan aku Tuhan Upayaku tuk bisa baik-baik saja Masih mengandung di lema Hingga saat biarkan aku mencari dan mencari jawaban itu Lewat syukurku yang masih memaksa Aku tahu dan percaya Kau maha pengasih, penyayang, pengampun Dan Kau maha tahu yang terbaik untukku Terima kasih Kau begitu dekat sangat dekat Hingga hanya Kaulah tempat hatiku berc

Ku hanya perlu tuk tak terlalu memikirkan

Dan ku bertanya Dimana jawaban itu Dan ku mencari Dimana aku harus mencari Dan ku bingung Dimana yakin dan raguku saling bertarung ... Jika merasa sulit adalah sesuatu yang mudah dirasakan Apakah merasa mudah bisa aku rasakan juga! Kau tau, aku melihat hal itu-itu saja Tandanya ada banyak hal yang belum aku pahami Namun tanpa disadari hal mudah itu sudah sering aku lakukan Hingga saat ku hanya perlu tuk tak terlalu memikirkan yach tak usah terlalu memikirkan Rasa takut itu lusiku Rasa malu itu ilusiku Rasa sulit itu ilusiku ... Semua rasa itu hasil ciptaanku sendiri Jika tak inginkan rasa-rasa yang membuatku sulit melangkah, kenapa aku memilih rasa seperti itu Angin hati Ku kembali lagi bertanya kepadamu Kenapa kau selalu pergi ke tempat yang membuatku menjadi sulit melangkah? Sungguh jika aku bisa sulit kenapa aku tidak bisa memilih sesuatu yang mudah Yach ku hanya dapati sebuah jawaban seperti semula Jika ku tak usah terlalu memikirkan

Ijikan aku tuk berlemah hati hingga ku temukan kekuatan hatiku

Tuhan, ku masih bermimpi buruk dalam nyataku Sungguh ijikan aku tuk berlemah hati hingga ku temukan kekuatan hatiku Aku tau dalam nyataku sesungguhnya aku baik-baik saja Namun pikiran hatiku masih bertanya-tanya dari setiap kapanku Aku tidak menginginkan perasaan seperti ini Perasaan-perasaan apa kata orang Wahai aku, kembalikan aku yang waktu itu Dimana masa bodohku sanggupkan tuk menghempas perasaan-perasaan sampah itu Sungguh ada apa ini Apa yang ku lihat semakin membuat aku mual Oh Tuhan hal itu membuat aku tak sanggup berprasangka baik Apakah karna rasa muak inikah yang membuat setiap kapanku terhambat Lupakan aku mohon abaikan semua perasaan-perasaan sampah ini Bukankah sebelumnya ku sangat bahagia Saat ku lihat diriku sendiri tersenyum Dan mensyukuri dari setiap langkahku menuju kemana ku pergi Biarkan aku bahagia kembali Ku mohon biarkan aku bahagia kembali Saat ku lihat diriku sendiri tersenyum — ☔ Light Rain, 19°C

Angin hati kau mau pergi kemana?

Aku ingin begini begitu Hasilnya begini begitu Aku adalah sebuah kadang Kadang begini kadang begitu Aku ingin menjadi baik Kata-kata seperti itu sering terucap dalam hati Dan nyatanya apakah seperti sedemikian! Angin hati kau mau pergi kemana? Perintahku untukmu adalah Aku ingin menjadi baik Kenapa kau pergi ke arah yang tak semestinya Hingga saat Aku ingin menjadi baik Tak seperti yang di harapkan Kenapa ... Kenapa ... Kenapa bisa begitu! Hingga ku periksa keadaan hati ini Ternyata ku tak baik-baik saja Dan kata-kata baik itu masih tampak palsu dalam rasa ini Angin hati tak bisakah kau turuti apa mauku Tak bisakah kau mudah bagiku Tuk tersenyum dalam kesyukuran hidup ini — ☔ Light Rain, 20°C

Seberapa besarkah makna dari cerita yang sering aku ingat itu?

Lihat aku Apakah aku masih sama Dengan membawa cerita lama Dan sampai kapan hal itu terhenti Aku bahagia terlalu mengingatmu Aku sedih terluka terlalu mengingatmu Seberapa besarkah makna dari cerita yang sering aku ingat itu? Lalu apa untungnya hal itu untukku jika aku masih sama membawa cerita lama Dimana cerita lama hanya membawa luka dan kenangan yang tak bisa terulang Aku sibuk dalam masa lalu Untuk apa, sungguh untuk apa Bukankah kau sudah menjadi sampah Tapi kenapa sampah ini sulit sekali aku buang! Kau ini, jenis sampah seperti apa Sampai-sampai kau selalu masuk dalam mimpi tidurku Aku mohon bisakah engkau enyah saja dalam hidupku Tuhan, maafkan aku karna nyatanya alam bawah sadarku belum memaafkannya, belum melupakannya Ku mohon, sibukkan aku di masa kini dalam manfaat yang membuat aku bahagia

Aku hanya perlu hidup di saat ini

Dan saatnya ku dengar mereka bahwa aku hanya perlu hidup di saat ini dan melupakan hari yang sudah berlalu juga hari yang akan datang yang tak pernah tau akan kepastiannya. Ketika pikiranku tak ada disaat ini hanya di penuhi bayangan masa lalu dan masa depan yang membuat beban kenyataan ini begitu tampak berat walau hal itu hanya sebuah semu. Sungguh bisakah ku merasakan dan menikmati saat ini tanpa pandangi masa itu ataupun masa yang akan datang. Bisakah menikmati nafas ini, langkah ini, udara ini, genggaman tangan hangat ini dan lihatlah pagi ini begitu ceria, burung-burungpun berisik begitu ramai, Oh Tuhan terima kasih atas anugrah hidup di saat ini yang penuh dengan keindahan. Wahai saat ini ku kan peluk hariku ini, biarlah tak apa jika bahagiaku mengiringku, biarlah tak apa jika kesedihan menerpaku dan aku menerima semua itu karna aku kan tetap mencintai diriku sendiri apa adanya. — ☔ Light Rain, 21°C

Hingga aku sanggup melupakannya

Hingga aku sanggup melupakannya ketika waktu menjauhi hari dimana ku terlalu memikirkannya Hingga aku sanggup melupakannya ketika cerita baru menggantikan cerita diantara kita Biarlah kenangan hanya tinggal kenangan Pergilah kenangan dengan membawa harapan yang lebih baik Entah mungkin kita berjumpa kembali dalam nyata Atau entah mungkin kita berjumpa kembali hanya dalam bayangan masa lalu Asal kau tau, begitu beratnya aku untuk bisa melupakanmu Biarlah hal itu hanya aku dan Tuhan yang tau Aku tak mungkin berdusta apakah aku menyukaimu atau membencimu Yang jelas pikiran ini terlalu penuh dengan bayangan wajahmu Hingga saat aku ingin melepaskanmu walau hati lagi-lagi berkata sulit Yach kini ku bisa melupakanmu ketika waktu menjauhi cerita kita dan aku bahagia dengan cerita baruku begitu juga kau — ☔ Moderate Rain, 22°C

Tuhan telah memberi apa yang ku harap sesuai takaran kesungguhanku, bahagiaku, syukurku

Seberapa besar keinginan itu Seberapa besar keyakinan itu akan harapan yang mungkin tercapai Seberapa ragu akan harapan yang mungkin tercapai Apa yang ku rasa ketika ku berkata "begitu sulitnya ..." Apa yang ku rasa ketika ku berkata "begitu mudahnya ..." Sulit dan mudah adalah satu paket Dan ku tak mungkin menghilangkan salah satunya dengan kecuali aku sanggup mengurangi, melebihi ... Ada hal yang sudah tercapai keinginan itu di saat aku begitu lama menanti, berdo'a, berharap amat sangat hingga hati tak pernah tenang Dan hal itu datang ketika aku melakukan berbagai upaya dan fokus pada satu hal Tuhan telah memberi apa yang ku harap sesuai takaran kesungguhanku, bahagiaku, syukurku Dengan segala waktu yang aku tempuh  Dan ku sibuk memikirkan bagaimana caranya aku miliki hal itu Apa yang ku temukan dari semua yang pernah aku cari itu Perubahan itu pasti ada Walau terlambat, aku bersyukur ada beberapa hal yang membuat aku merasakan apa yang pe

Tuhan sudah terlalu baik padaku

Tuhan sudah terlalu baik padaku Apakah ku sadari akan hal itu Tuhan sudah terlalu baik padaku Sudah yakinkah aku akan hal itu Jika memang aku percaya jika Tuhan sudah terlalu baik padaku Pastikan rasa yang ada dalam lubuk ini dipenuhi dengan rasa syukur bukan sesuatu yang membuat aku gelisah Tuhan sudah terlalu baik padaku Untuk nafasku, untuk kesehatanku, untuk seluruh organ dalam tubuh ini yang masih berfungsi dengan baik, untuk penglihatanku, untuk pendengaranku, untuk akal ini ... Dan untuk semua hal yang tertuju padaku adalah hadiah sang maha pengasih dan penyayangnya padaku. Tuhan sudah terlalu baik padaku Ada saat Dia memberi kemudian Dia ambil kembali (yang terbaik hanya Dia yang tau) Ada saat aku sakit kemudian Dia sembuhkan Ada saat aku bertanya Dia menjawab dengan caranya Ada saat aku lelah meminta Dia tetap memberi Ada saat aku bingung Dia memberiku petunjuk Ada saat ku tau diri banyak dosa Dia tetap memberiku rizki dan nikmat lainnya secara konsiste

Rasa rindu ini lebih menyesakkan dari sekedar rindu yang sebenarnya

Rasa rindu ini lebih menyesakkan dari sekedar rindu yang sebenarnya secara sekalipun aku berjumpa dengannya aku dan dia tidak ada rasa yang nampak, sungguh lagi-lagi hanya aku yang paling banyak melihatmu, memikirkanmu. Apakah ini cinta gila yang terpendam dan tak pernah ada artinya hanya menguras pikiran, hati, tenaga serta waktuku. Tuhan apa arti semua ini? Aku pernah miliki keinginan dan keinginan itu begitu tampak di depanku tapi sayang aku tak pandai menyapa hingga aku t akut jika aku menyesali hal-hal seperti ini. Aku harus bagaimana agar ku benci saja dia jika aku tak pandai melupakannya. Tuhan, begitu besarnya rasa malu ini hingga langkah ini kembali mundur namun penuh harap. Begitu banyak kesalahankah dari setiap sikap ini? Ku mengira takdir akan membuat kita menyatu, tapi sepertinya tebakanku tepat yach tepat sekali, kau akan seperti itu. Kini ku akhiri cerita ku ini bahwa kau sudah bahagia ...

Kenapa prasangka buruk lebih menggema

Tuhan, tiupkan hatiku dalam damai Sungguh lagi dan lagi Ku ikuti jejak yang membuatku risau Kalaupun itu terjadi bisakah ku berkata "ya sudahlah" Angin hati kau bebas tuk memilih dari setiap rasa Kenapa kau pergi menjumpai risau yang sesungguhnya kau tak inginkan Jika ini memang terjadi atas izin Tuhan Kenapa prasangka buruk lebih menggema Tuhan jika saat itu salah, saat ini salah Sebegitu banyaknyakah salahku itu? Hingga menggenggam apa yang ku ingin Begitu jauh Maafkan aku Tuhan atas prasangka yang dikarenakan aku tak pahami hingga saat rasanya aku lelah yang amat sangat Maafkan aku ku hanya ingin sekedar membuang sampah-sampah dalam hati karna rasa bingung ini semakin menjadi hingga saat pil syukurku telah terabaikan tuk mengobati dari segala kerisauan ini Yach sekali lagi aku yakin hujan damai tetap kan datang disaat ku penuhi hati ini dengan rasa syukur Bukankah ku pernah mengalami satu hal atau banyak hal yang membuat aku jauh lebih dari ini, bisa

Jikapun itu memang takdir, sudah pasti kita berjumpa lagi antara sengaja atau tidak sengaja

Sungguh jikapun itu memang takdir, sudah pasti kita berjumpa lagi antara sengaja atau tidak sengaja, walau begitu hari ini ku ingin sekali berjumpa namun keadaan membuat aku enggan berjumpa, kau tau sebenarnya ini hanya ilusi dan ku tak berharap banyak seperti yang ada dalam bayangan palsu ini. Sungguh jika Tuhan mengijinkan kita pasti berjumpa. Tapi Tuhan maha tau atas rasa ini. Dia mengijinkan jika aku memang tampak siap. Kau tau aku menciptakan kebetulan dan Tuhan ijinkan n amun jangan harap hal itu terjadi jika aku terlalu berharap yach segala hal bisa terjadi atas dasar ku tak terlalu mengharap terlebih ku ingin melupa, sungguh kelak jika aku berjumpa dengannya semoga ku sudah siapkan mental ini, bisa jadi dia sangat-sangat bahagia dengan kehidupan barunya yach semoga aku siap. Ku mengira jika rencana ini akan pergi sebagai angan-angan saja, tapi aku salah, nyatanya hal itu akan terulang lagi, sungguh bolehkah aku berfoya-foya lagi dimana keadaan tak seharusnya

Api membara masih melekat lewat kemarahanku

Yach aku memang tampak sabar dan kuat Itupun dalam heningku Apakah aku sabar dan kuat Ketika ocehan mereka berkoar Yang membuat telingaku sakit, hatiku panas, kepalaku pening Sungguh ku mengira aku orang itu Yang miliki kesabaran disaat semua tampak kacau Nyatanya kesabaranku masih palsu Api membara masih melekat lewat kemarahanku Kenapa aku menjadi mirip denganmu Hingga saat ku tak pandai membalas kejahatan dengan kebaikkan Ya Allah ku berlindung padamu dari segala godaan syetan dan amarah ini yang sulit ku redam Maafkan aku yang selalu mengikuti api amarah ini Esok pasti ku jumpai hujan kedamaian Dan aku selalu yakin Jika semua luka ini lambat laun terobati, terlupakan dan menguatkanku Terima kasih walau aku tau jika sabarku masih palsu tapi setidaknya kadar amarahku tak sebesar dulu

Ketika ku ingin mencinta kenapa ku harus membenci

Dan seperti biasa ku melihat warna yang berbeda Dan nyatanya hal itu begitu indah di mataku Karna dunia yang ku lihat begitu tenang dan bervariasi Namun lagi-lagi hatiku terusik Di kala ku ingin hargai hal itu Ketika ku ingin mencinta Kenapa ku harus membenci Letak salahku, salah mereka ada dimana? Kau tau, aku, kau dan mereka tercipta oleh Tuhan yang sama atau Tuhan yang mana? Apakah Tuhan kita suka dengan keributan ini? Tak bisakah kita saling mengoreksi diri Tak bisakah kita saling berpikir jernih Tak bisakah kau dengar aku, sebagaimana ku mendengarmu Sungguh kenapa kau yakini Jika bencimu akan berakhir baik-baik saja Sungguh kini ku sedang mencari Tuhanku dan Tuhanmu Dan ku ingin bertanya Ketika ku ingin mencinta kenapa ku harus membenci Dan ku hanya dapati sebuah jawaban Jika Tuhanku dan Tuhanmu Terletak di dalam prasangka kita masing-masing Baiklah ketika ku ingin mencinta ku kan tetap mencinta Dan kau sampai akhir tetap membenci Itu adalah pilihan kita

Beranda hatiku penuh dengan sampah

Apa yang ku rasa ini apakah salah dan dosa Kau tau sebisa mungkin aku mencoba berprasangka baik dalam keadaan apapun Sungguh aku iri pada mereka yang masa bodoh, tak miliki waktu tuk memikirkan hal yang memang tak usah dipikirkan Dan aku masih melekat pada hal itu, apakah aku iri atau berusaha untuk tidak peduli Sungguh terkadang ku ingin balas dendam terhadap hal-hal kecil yang mungkin kau tak pernah terpikirkan Sungguh orang baik itu hanya bisa ku dengar dari kata mereka Dan ku jarang sekali melihat dengan kasat mata Hai aku tak bisakah kau abaikan hal-hal kecil yang membuat pikiran dan hatimu semakin tak nyaman Sungguh mungkin ia ku berkata berkali-kali tuk tak usah memikirkan mereka secara mereka belum tentu memikirkanku, jadi untuk apa waktuku ku habiskan hanya untuk memikirkan hal itu yang membuat beranda hatiku penuh dengan sampah Dan aku hanya punya saat ini dengan segala keberlimpahan pemberian Tuhan terutama akal ini, tak bisakah aku manfaatkan hal itu denga

Sungguh bolehkah aku muak pada diri sendiri sebentar saja!

Ada yang ku nanti dari diriku sendiri yaitu akan perubahan, perbaikan dari segala sikap ini. Cukup berat dan lama penantian ini hingga saat aku mungkin masih sama seperti kemarin dan kemarinnya lagi. Kapan hal itu terjadi? Yach itulah yang sering aku tanyakan. Dan sungguh aku ingin sekali menghentikan dari setiap kapanku ini. Kau tau sisi lainku masih betah dalam jiwa ini, hingga kau mungkin masih merasakan dan melihatku saat-saat ku menyakitimu.  Tuhan, sungguh ini terlalu l ama, sungguh ku mengira aku sanggupi tuk hadapi masalah sekecil ini. Esok waktu mungkin masih menyapaku atau mungkin terhenti disitu saja, namun apa yang ku bawa, apa yang ku tinggalkan apakah kelak meninggalkan makna, sungguh bolehkah aku muak pada diri sendiri sebentar saja! Karna aku tau diri betapa jahatnya aku. Maafkan aku Tuhan karna aku terlalu banyak mengeluh ketimbang bersyukur. Bahagiaku, semangatku, cinta tulusku, kerja kerasku, ikhlasku, syukurku, tekadku, sungguh-sungguhku ...

Sungguh jika kau bisa mendengarku tak bisakah kau pahami aku

Maaf ku belum bisa memberi apa yang kau harap. Aku tau kau pasti menanti bahkan membandingkan aku dengan mereka yang lebih baik dariku. Mungkin kau merasa jika aku tak peduli padamu, baiklah aku terima prasangkamu seperti itu karna nyatanya aku terlihat seperti sedemikian walau kau tak pernah tau isi hatiku yang sebenarnya. Namun aku sangat-sangat bersyukur jika kau orang yang sabar dalam menghadapiku karna aku tau diri jika aku terkadang melukai hatimu. Sungguh aku tak berm aksud sedemikian, karna akupun terkadang dilema dalam menghadapi seseorang yang tak bisa pahami. Sungguh impaskah apa yang kita terima. Kita sama-sama salah dan aku tau itu, apakah kau tau itu! kenapa kita menjadi seperti ini! Kau berikan sebuah sebab yang fatal hingga akibat yang diterima sangat pedih. Cerita yang kau terima entah itu karna dosamu atau ujian Tuhan ku tak pernah tau, bagaimanapun aku salut padamu hingga kau bisa berdiri sendiri tanpa dukungan siapapun. Sungguh bisakah aku seper

Lepaskanlah untuk harapanku

Lepaskanlah untuk harapanku Lepaskanlah untuk hal yang sangat aku inginkan Lepaskanlah untuk hal yang tak ingin aku inginkan Lepaskanlah untuk masa laluku Lepaskanlah untuk masa yang tidak jelas Lepaskanlah ... Ikhlasku ... Berapakah kadar ikhlasku Hingga apakah rasa ini masih mengandung dilema Dan seberapa banyak ku ulang tuk memikirkan hal yang sama Yang entah kapan hal itu terhenti Hingga saat aku lelah Aku benar-benar lelah Dan tak pandai berpura-pura jika aku tak lelah Kini rasaku berada diambang lelah Ku mohon hentikan perasaan seperti ini Kenapa kau terus menguntitku Sedangkan stok waktu yang diberikan Tuhan entah kapan akan habis Dan aku masih berada di saat itu dan disaat nanti Sungguh aku tak pandai menikmati saat ini Tuhan maafkanlah atas hati ini yang selalu tak seirama dengan ucapan ini Aku takut aku adalah salah satu orang itu Sang munafik yang menjelma menjadi malaikat Tuhan jadikanlah aku orang yang pandai bersyukur Agar aku tak lelah sep

Berapa kali ku ucapkan tuk tak usah menanti

Ada harapan yang ku nanti tak pernah nyata Ada harapan yang tak pernah ku nanti telah menjadi nyata Hingga saat ku tau jika ku tak usah terlalu menanti Kau tau, berapa kali ku ucapkan tuk tak usah menanti Nyatanya aku terlalu menanti Kau tau, berapa kali ku ucapkan tuk lupakan saja Nyatanya aku tak pernah melupa Kini aku tau jika keinginan ini terlalu bernafsu Ucapan ini tak seirama dengan rasa ini Hingga saat harapan itu tampak hanya sekedar bayangan yang tak pernah nyata Dan sungguh beban tuk hanya sekedar menanti semakin berat Dan itu adalah rasa yang pernah ku ciptakan sendiri Tuhan, Kau maha tau apa yang ada dalam hati Kau tau apa yang ku butuhkan Dan Kau pula tau siasat licik kecilku yang terkadang muncul dalam hati ini Maafkan aku atas segala sikap salah yang sesungguhnya ku tak ingin melakukan hal itu Pahamkanlah aku dari setiap petunjuk yang Kau perlihatkan padaku Hingga saat aku tau jika Kau maha mendengar, maha pengasih dan maha penyayang Jadikanlah aku

Ku menjelma menjadi sisi yang lain

Aku dan bayanganku Aku dan aku yang lain Aku dan sisi lainku Kau bekerja sama mencinta dan melukai Kau sahabatku kau musuhku Dalam satu ragaku Ada apa dan kenapa Hingga saat ketidak seimbangan ini membuat aku sakit, oke aku tau sebab dari semua ini adalah perbuatan tanganku sendiri, jadi untuk apa menyalahkan Tuhan. Kau tau ada kala ku sering berjanji namun ku juga sering mengingkarinya. Untuk cintaku untuk benciku Maaf marahku mungkin tak bisa ku lenyapkan. Sakit hati ini tak mungkin ku lupakan begitu saja. Kau kira aku orang sabar itu, kau salah sungguh kau salah. Sisi lainku tak berkehendak sedemikian. Jadi ijinkan sisiku yang lain meluapkan emosinya sesuai kadar apa yang membuat hati ini terluka. Kau tau, aku begitu yakin diapun merasa apa yang ku rasa, jadi tak usah menanti karmamu, karna kau sudah ku balas secara langsung. Sungguh kini ku tau jika hati ini sedang bermasalah dimana rasa sakit hati ini sulit ku balas dengan senyuman tulus. Sisi lainku telah

Kembalikan perasaan itu seperti kemarin

Kembalikan perasaan itu seperti kemarin dimana getaran cinta sempat menari dalam hatiku, hingga saat semua yang terlihat begitu tampak indah dan membuatku bahagia. Kenapa kau menghilang, berubah dalam sekejap, dimana semangat tinggiku lagi-lagi lenyap di telan waktu.  Baiklah jika kau memang masih ada di dalam sebuah bayangan, ku yakin aku sanggup datangkan dirimu lagi, hingga saat aku bisa menggenggam rasaku seperti kemarin. Kembalikan perasaan itu seperti kemarin, dimana prasangka baikku, cinta tulusku, semangat tinggiku, do'a syukurku, senyuman manisku ... Berkumpul menyatu dalam sebuah rasa. Wahai rasa yang pernah peluk hatiku, tetapkanlah hatiku seperti sediakala menuju rasa yang damai itu. Kembalikan perasaan itu seperti kemarin ...

Tunggu sampai aku reda

Tunggu sampai aku reda, dimana ketidaktenangan ini sedang mengusikku hingga ku tukar waktuku tuk menunda hal itu. Kau tau bayangan tak nyata kembali menggoyahkan hatiku, sungguh hal itu membuat prasangka baikku dan prasangka burukku saling bertarung. Hingga saat tunggu sampai aku reda, agar ku bisa tulus mencintamu, agar ku bisa tersenyum lebih baik ...  Tunggu sampai aku reda, karna aku yakin ku pasti kembali padamu. Hingga saat keceriaan, kebahagiaan, do'a-do'a tulus ... kembali berirama mengiringi langkahku dan ku siap menyapa permainan dunia ini yang penuh tantangan dan kejutan hingga saat ku letakkan rasa syukurku, rasa hati-hatiku serta prasangka baikku.  Tunggu sampai aku reda, karna energiku tuk menyapa hariku masih ada dan seperti biasa Tuhan masih memberiku nafas sampai detik ini, sungguh aku syukuri akan hal itu karna nyatanya aku masih baik-baik saja sampai hari ini.  — ☔ Moderate Rain, 24°C @ Bandung

Jika semua kebaikkanku bisa jadi tak berarti apa-apa

Dan tak terhitung berapa kali Maaf luka yang kau terima kan berakhir Bukan ku membenci Tapi ini belum saatnya Maaf kau terlalu lama menanti Hingga untuk apa kau percaya lagi Kau tau, saat kau terluka Bukan berarti aku bisa tertawa Apa yang kau rasa, sudah tentu aku pun merasa Hingga saksi air mata terjatuh tiada yang ketahui Tuhan maafkan aku Aku sayang dia Tapi tangan ini pernah melukainya Sikap ini pernah melukainya Ucapan ini pernah melukainya Tuhan maafkan aku Dan aku tau Jika semua kebaikkanku bisa jadi tak berarti apa-apa Jika kesalahan satu hal itu terlalu berat untuk diampuni

Dan juga aku pun perlu berkaca "apakah aku sanggup seperti sedemikian?"

Ada hal yang perlu aku siapkan setelah apa yang ku lakukan terutama untuk hati ini agar aku kuat akan terpaan kata-kata yang mungkin mengenakkan hati ataupun sebaliknya mungkin ia pujian-pujian itu bisa saja membuatku sombong, mungkin ia sindiran, cacian, kata-kata pedas bisa membuatku membencinya, sakit hati dan menangis tiada henti. Hati ini bukanlah benda yang dengan mudahnya diinjak-injak dan tak semua orang sanggupi tuk menahan semua itu. Dan aku tau diri akan kelemahan hati yang selalu saja butuh kelembutan namun nyatanya kau tau sendiri tak semua orang itu pandai mencinta, menyayangi, memahami, mendengar dengan baik ... Dan juga aku pun perlu berkaca "apakah aku sanggup seperti sedemikian?" Seperti biasa Tuhan maha pengasih dan penyayang, Dia tau apa yang ku perlukan hingga Dia tunjukkan jalan itu jalan dimana ku pernah memikirkannya, sungguh Dia maha mendengar sekalipun ku tak pernah ungkapkan lewat kata-kata yang keluar dari mulut ini. Terima kasih

Sebentar saja ku hargai perhentian langkah ini

Apa yang ku dengar Apa yang ku lihat Apa yang ku lakukan ... Sebentar saja ku hargai perhentian langkah ini, nikmati saat jeda ini dimana apakah hal itu ada sesuatu yang membuatku bahagia, benci, khawatir, sakit hati, bersyukur, jatuh cinta ... Ikhlaskah aku menerima semua yang tertuju untukku? Ada hadiah yang membuatku bahagia dan sedih tak bisakah aku menerima keduanya, kenapa aku harus memilih salah satu!

Biarkanlah hal itu tetap berbisik berisik di dalam hatiku

Pagi menyapaku kembali dan nasihatkan aku tuk bisa menjadi lebih baik dari setiap waktuku. Walau nyatanya nasihat itu lagi-lagi terabaikan, biarkanlah hal itu tetap berbisik berisik di dalam hatiku agar ku bisa sedemikian sampai aku tulus tuk melakukan hal itu. Maafkan aku Tuhan, akan diri ini yang kadang munafik tanpa aku sadari. Terima kasih Kau tetap baik pada sang pendosa ini. Ada banyak semoga dalam rasa ini dan ingin sekali ku tak peduli, tak terlalu berharap, terlupaka n, percaya saja akan setiap do'aku yang ku kirim untukMu agar aku tak lelah menanti secara aku terkadang tak sabar akan hal itu, maafkan aku. Ada saat ini, yang perlu aku jalani Walau bayangan semu masa lalu, masa depan berkumandang Tak bisakah ku rasakan anugrah itu Dimana saat ini, aku bisa melakukan apa saja Nikmat Tuhan yang senantiasa tertuju untukku Ada saat ini, dimana hadiah rasa bahagia ada saat ku bisa mendengarkan sesuatu yang bisa membuatku nyaman Ada saat ini, dimana ku masih

Lelah saat tiadanya rasa syukur

Dan aku kembali berasa sesak nafas dan lelah saat tiadanya rasa syukur yang pernah ku lontarkan di saat pagi hari. Maaf ku kembali seperti ini dan ingin segera ku akhiri semua ini dengan segala kesungguhanku yang sebenar-benarnya. Hingga saat ku peroleh segala luka ini atas ulahku sendiri. Sungguh bagaimana aku bisa mencintai mereka jika diri sendiri tak terlalu di cinta. Ada saat ku tersadar apa yang sedang ku lakukan ini? Waktu yang telah ku miliki ku gunakan untuk hal yan g tidak penting. Maaf ... Kata maaf ini hanya sebuah percuma. Jika esok masih ada jadikanlah aku orang yang bisa bersyukur.

Disana rangkaian kata baik selalu menyinari hatiku namun nyatanya aku tak seperti apa yang tertuang dalam kata itu

Dan aku harus percaya siapa, secara aku tak sanggupi tepati janjiku sendiri. Disana rangkaian kata baik selalu menyinari hatiku namun nyatanya aku tak seperti apa yang tertuang dalam kata itu. Kini ku tak ingin menanti siapa, walau begitu hatiku tetap berdusta. Sungguh sesulit apa yang ingin aku miliki tetap tak jua aku miliki, bahkan meraihpun aku tak miliki tenaga ataupun gairah. Merontapun tak akan dapati apa-apa, apalagi menyalahkan Tuhan, karna semua bersumber akan diri ku sendiri, hingga saat ku bertanya "seberapa parah akan dosaku ini." Waktu kan tetap melaju dan ku masih bertanya akan sikap-sikap ini yang tak jua diperbaiki, hingga ingin sekali ku mencabik-cabik diri ini namun bagaimanapun tubuh ini hanya sekedar pinjaman dari Tuhanku, sungguh tak bisakah aku syukuri akan apa yang ku miliki ini! Kata maaf selalu terucap dengan percuma karna dosa bertubi-tubi tetap muncul tanpa aku harapkan itu. Hingga terkadang ku tak ingin mengakui jika orang y

Nyatanya aku hanya bisa menangis

Dan aku seharusnya tak apa ketika disini ada sebuah kata yang tak mengenakkan hati, kau tau aku sadari jika aku tak boleh sakit hati dan marah namun nyatanya aku hanya bisa menangis dan terkadang mengutuknya dalam hati ini. Tuhan Kau maha tau apa yang ada dalam hati, pada dasarnya aku tak ingin berbuat sedemikian hingga biarkanlah aku mencari cara agar aku pandai bersabar dan mengoreksi setiap kesalahanku dan terima kasih Kau selalu tunjukkan cara agar aku bisa lebih tenang t uk menghadapi hal tak terduga yang membuat hati ini sakit. Aku tau semua ini adalah palsu walau begitu aku juga miliki rasa yang tak ingin disakiti hingga kusadari apapun yang terjadi terhadapku adalah atas izinMu dan sebagian besar atas ulahku sendiri. Jikapun ada saat mereka yang bersalah, bukan berarti aku harus seperti mereka juga yang sama-sama saling menyakiti. Tuhan, terkadang aku ingin sekali melambaikan tangan ini karna aku tak kuat menghadapi sesuatu yang sesungguhnya tak nyata. Sungg

Rasa yang tadinya tidak ada kemudian muncul

Hingga saat aku berada dititik rasa itu, rasa yang tadinya tidak ada kemudian muncul. Iblis tau titik kelemahanku hingga dia menggodaku lagi. Dan lagi aku berdo'a tuk dijauhkan dari segala rasa yang membuatku merasa ini adalah mimpi burukku. Tuhan, Kau maha tau apa yang ada dalam hati. Pahamkanlah aku dari setiap kejadian yang Kau kirimkan untukku, karna hal itu adalah hadiah cerita yang Kau buat untukku agar aku memaknai semua itu, agar aku menjadi lebih baik dengan cara men yimak apapun yang tertuju untukku, entah itu yang membuatku bahagia, sedih, kecewa ... Terima kasih, walau aku tau dengan sadarnya jika dosaku menjulang tinggi tapi Kau tetap setia memberiku nikmat tak terhingga seperti halnya aku masih bernafas, masih bisa menulis, bisa melihat, bisa mendengar ... Dan aku disini terkadang terlalu memaksamu serta berprasangka buruk tentang apa yang terjadi terhadapku. Maafkan aku ...

Orang baik takkan kemana

Tuhan, aku iri pada mereka Hingga saat, bolehkah aku menangis karna malu Orang baik itu nyata adanya Orang baik takkan kemana Dan ku harap ku bisa seperti mereka Yang miliki sebuah ketulusan yang amat sangat Tuhan, aku yang masih disini Lewati waktu dengan percuma Aku sadari semua sikap ini salah Tak ku sangka aku masih seperti yang dulu Tuhan, ketika aku ingin meminta maaf padaMu Aku tau jika ini sebuah percuma Aku malu sungguh sangat malu Aku benar-benar tak pantas ... Tuhan, adakah Kau disini Didalam hatiku Didalam rasaku Aku selalu ingin ada jawabMu dari setiap bingungku ini Namun aku tak pernah sadari Jika Kau pertemukan aku dengan petunjukMu Ketika apa yang diharap hanya sekedar khayalan saja — ☔ Moderate Rain, 23°C

Hening ... Tenangkan hatiku lagi

Hening ... Ajak aku dalam menuju kedamaian hati Pengaruhi aku, agar aku bisa percaya pada nasihat-nasihat itu Jadikan aku iri, pada kemesraan mereka Mudahkanlah aku mengubah benci menjadi cinta Jauhkan aku tuk terlalu benci dan cinta Hening ... Tenangkan hatiku lagi Genggam hatiku hingga saat air mata ini tertukar oleh senyuman Buat aku percaya jika semua ini palsu dan tak terlalu penting Nasihat kan aku agar ku bisa melupakannya dan tak usah terlalu menanti Hening ... Ingatkan aku jika ku punya Tuhan Ingatkan aku tuk selalu bersyukur Ingatkan aku tuk bisa menahan diri dari segala yang menjerumuskanku

Ada malas ditengah kesibukkanku

Ada malas ditengah kesibukkanku Hingga lagi-lagi dan lagi Ku rebahkan tubuh ini Dan aku tak bisa membedakan Antara malasku dan lemahnya tubuh ini Ada perasaan percuma Bingung Tak yakin Tak ada peningkatan Tak ada perubahan Dari setiap upayaku Hingga sungguh aku malas bertanya Ada apa denganku Sibuk adalah anugrah Namun sibukku ku ganti Dengan foya-foya dalam kemalasan Waktuku hilang dengan sia-sia Kesadaran ini, tampak tak berfungsi Ketika aku tau jika ini salah Namun aku tetap asyik menjalankannya

Maaf tuk tubuh ini

Maaf tuk tubuh ini Pinjaman dari Tuhanku Tak ku rawat dengan baik Hingga rasa sakit Kian aku terima Begitu banyak Begitu lama Dan aku hidup Dalam ketidaknyamanan Membawa penuh beban Dan aku tak tau Cara untuk melepas semua itu Maaf tuk tubuh ini Kian menjadi rusak Menjadi lemah Menjadi tak bergairah Dan air mata selalu terjatuh Maaf tuk tubuh ini Dan aku menanti dan berdo'a Agar aku dapati cinta Namun hasilnya nihil Maaf tuk tubuh ini Aku yang tak pandai Bahagiakan tubuh ini Hingga aku terdiam mematung begitu lama Maaf tuk tubuh ini Disaat aku begitu sempurnanya Miliki semua indra ciptaan Tuhanku Namun aku tak pandai Memperlakukan hal yang baik Untuk tubuhku Maaf tuk tubuh ini Sekalipun ku sadari Jika apa yang ku lakukan salah Namun aku tetap setia Melakukan kesalahan yang sama Maaf tuk tubuh ini Kini ku tak berani berjanji Jika ku kan jauhi kesalahanku itu Karna aku tau Begitu sulitnya aku Melakukan hal itu Secara konsisten Kini

Hening Ajari aku tuk ...

Hening Ajari aku tuk selalu tenang Ajari aku tuk bisa berkasih sayang dan mencinta Ajari aku tuk bisa memeluk hatinya hingga nyaman Ajari aku tuk bisa menyinari hatinya Ajari aku tuk pandai dalam menggenggam ketulusan dan keikhlasan Ajari aku tuk bisa membuatnya tersenyum Ajari aku tuk bisa mengobati hatinya yang terluka Ajari aku tuk bisa menjadi sahabat terbaiknya Ajari aku tuk bisa membuatnya ceria Ajari aku tuk bisa membuatnya bahagia Ajari aku tuk bisa menikmati dari setiap langkah ini Ajari aku ...

Kelak jika aku mati tanpa menghapus jejak rahasiaku, apa yang akan terjadi?

Apa perlu ku sebut namaku dan namanya dalam jorney ini. Sekalipun ini rahasia sangat rahasia, tetap saja aku malu, bahkan ketika bibir ini berucap namanya, hal itu tampak sesuatu yang sulit aku lakukan. Sekalipun ini rahasia, kelak jika aku mati tanpa menghapus jejak rahasiaku, apa yang akan terjadi? Ada saat aku ingin melepasmu, mengikhlaskanmu, mendo'akanmu, tetap berprasangka baik ... Hal itu benar-benar tidak mudah dan ingin ku temukan "kecuali" itu dalam nyataku. Sempat ku berpikir dan berprasangka jika kamu sudah lelah hadapiku, sedang bahagia untuk hal lain, sedang sibuk, mencari selain aku atau mungkin sedang menungguku, benarkah kau menungguku, mmm sepertinya tidak, justru aku sedang menunggu kekonyolanmu itu. Kau tau ku mengira kau sudah lupakanku hingga tak ada komunikasi dalam waktu yang lama, bahkan kamu sudah hampir lenyap dalam pikiranku, tapi sesuatu yang tak terduga hinggap lagi dalam pikiranku dimana sebelumnya memang aku yang menyap