Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Terjebak oleh pilihanku sendiri

Ku tak tahu perasaan apakah yang sedang melekat pada diri ini. Apakah aku terganggu akan satu hal hingga ku mencari solusi tuk menghentikan hal yang membuat aku terganggu lalu tak lama aku memilih satu hal yang sesungguhnya hal itu membuat aku ragu yach benar-benar sangat meragukan hingga saat apakah aku salah dalam sebuah pilihan, bukankah aku berharap dan berniat jika pencarianku ini tepat pada orang-orang yang baik dan tidak berharap pada sesuatu yang tampak terlampaui. Da n aku dia hingga saat berjumpa, tiada rasa, tiada ingin, tidak mungkin, sulit di percaya ... Dan aku bingung bagaimana caranya aku bisa menghentikan semua itu tanpa melukainya sungguh aku tak sedikitpun ada rasa itu, rasa yang paling aku inginkan. Oh Tuhan, aku terjebak oleh pilihanku sendiri, aku masuk ke dalam jurang yang entah bagaimana caranya aku lepas dari semua itu. Sungguh salahkah jika perasaan itu masuk dalam dilemaku. Benci dan semakin benci itu semakin merasuk dalam jiwa, tak sedikitp

Suara hatiku dan logikaku hanya bisa berkoar tak jelas

Ya Allah ya robby yang maha tau akan keadaan hati ini, yang maha tau yang terbaik bagiku. Ya Allah beri aku petunjuk dan rasa yakin ke dalam hati ini, manakah yang terbaik apa yang ku pilih ini. Sungguh nafsu, realita, kebaikkan, kesalahan, omong kosong ... Semua berbaur menjadi satu dan aku bingung dan bimbang di dalamnya, bahkan ku tak lagi bisa percaya pada siapapun kecuali diriMu. Ya Allah sungguh ku sulit menerjemahkan petunjukMu, ku juga sulit dalam memutuskan secara su ara hatiku dan logikaku hanya bisa berkoar tak jelas. Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang hanya Kaulah tempatku berserah ku hanya bisa serahkan padaMu saja. Ya Allah apa hikmah atas semua yang tertuju pada hatiku yang membuatku tak berdaya sungguh tak berdaya karna ku seperti orang bodoh yang tak miliki tujuan, sungguh maafkan aku, maafkan aku yang seperti ini. — ☔ Light Rain, 21°C

Dimanakah aku harus menuangkan selera rasa percaya itu

Aneh dan sulit di percaya, sungguh porsi rasa tidak percaya ini semakin meningkat. Ku kira kau tau ini adalah sebuah rahasia, kau tau juga aku orang seperti apa, hingga saat terimalah akibat yang kau ciptakan itu, jika sudah begini dimanakah aku harus menuangkan selera rasa percaya itu. Ya Allah, bagaimana mungkin dia perlakukan aku di belakangku, sungguh aku tidak mungkin membencinya karna dia satu-satunya orang ku cinta di dunia ini. Tapi sungguh ini berat sekali aku untuk bisa percaya lagi. Ya Allah, kini ku sedang berada di jalan yang banyak sekali arah dan aku bingung harus memulai dari mana karna semua tampak tidak jelas dan runyam. Ya Allah, Kaulah satu-satunya yang bisa aku percaya namun aku kadang bingung dan tak peka atas jawaban-jawaban yang Kau tunjukkan padaku itu. Ya Allah, maafkanlah aku atas kesalahan dan dosa-dosaku yang sudah berkarat. Kini aku harus percaya pada siapa, kenapa bahkan orang yang ku cinta tak pandai menyimpan rahasia, lalu

Sungguh begitu tampak sang egois yang jadi juaranya

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang dan maha tau apa kata hati yang sesungguhnya, terima kasih satu bebanku terlepas dimana ku sebelumnya berharap Kau memberiku sebuah jawaban terbaik, demi masa yang akan datang dan hal itu terlepas begitu saja dengan mungkin suasana dan berakhir tidak baik-baik saja. Ya Allah aku tau atau mungkin ini benar atau salah jika ia memang bukan terbaik untukku, sungguh hatiku tak damai sekedar melihatnya, ada apa ini. Dan ku bertanya-tanya pa da sang diri ini, jika aku tak jauh berbeda dengan mereka yang nafsu akan dunia ini. Ya Allah, ketika hendak hanya sebuah egois saja dari setiap akhir cerita, sungguh apa hikmah di balik semua ini. Kenapa aku tak bisa sekedar suka saja sedikit saja, tapi ku hanya bisa mengulur waktu hingga kapan itu nyatanya tidak ada. Dan entah kenapa pertemuan itu tak pernah terjadi, apa mungkin engkau belum ridhai. Ya Allah ketika saat ini di hari ini, mungkin ia aku dan dia berada dalam suasana tidak m

Menuai semua akibat

Ya Allah, sahabatku hanya engkaulah tempatku bercurah, aku tidak tahu lagi harus bagaimana. Aku tau aku memang sudah seharusnya menuai semua akibatku ini, sungguh aku ikhlas menerima semua ini yang tidak lain aku sendiri yang sudah menciptakannya. Tuk diri ini yang sedang terluka entah pikiran, hati ataupun fisik, sungguh maafkan aku atas kesalahan buah tangan ini yang di penuhi dengan kesia-siaan, keegoisan ... aku kadang tau ini salah tapi lagi dan lagi aku terbuai oleh kes alahan yang terkadang aku nikmati, sungguh aku tak ingin mencaci atas kesalahan dan dosa ini, karna aku ingin memaafkan diriku sendiri, sungguh aku memaafkan diriku sendiri dan menerima diriku sendiri. Ya Allah, ku ikhlas atas suara kicauan hati dan pikiran ini yang selalu mengganggu hidup ini, sungguh aku tak apa, aku memaafkan suara kicauan ini dan penyebab suara kicauan ini. Ya Allah maafkan aku atas kesalahan ucapan ini, aku tau ini salah dan menyakitkan seseorang hingga orang itu tak m

Untuk apa bercerita pada orang yang tak sanggup pahami

Untuk apa ku bercerita pada orang yang tak sanggup pahami. Sungguh ku menyesali apa yang sudah aku lontarkan pada mereka. Ceritaku pada akhirnya hanya untuk diriku sendiri. Suka duka ini biarlah menjadi rahasia antara aku dan Tuhanku saja. Dan ku mengira mereka miliki fungsi namun ku masih bingung dimana letak fungsi mereka yang pada akhirnya hanya sebuah rasa sakit. Oh Tuhan, maafkanku bagaimanapun setiap kejadian selalu ada sisi terbaik untukku, sungguh di balik rahasia itu ku tau Kau melindungiku dari sesuatu yang mungkin membuatku terlihat menyakitkan. Terima kasih hingga saat ku kan menutup rapat rahasiaku. Biarlah manis dan pahit ini biar ku nikmati sendiri, asalkan ku tak sembarang mengeluarkan rasa yang mungkin tiada solusi jika ku lontarkan pada manusia-manusia tak berfungsi seperti mereka yang membuat hati dan hubungan ini menjadi tidak baik. Bagaimanapun ku tak mungkin memusuhi dia, karna dia segalanya untukku, namun karna masalah itu, hingga ku sadar

Seperti orang bodoh

Biar saja dia tidak tau, tapi kadang aku takut jika ini ketahuan. Dan kau tau saat itu aku seperti orang bodoh, mungkin ia ini karna aku terlalu berlebihan atau terburu-buru hingga saat aku bertanya-tanya pada diriku sendiri "sebenarnya apa yang sudah aku lakukan ini, hingga aku menyesali apa yang sedang ku perbuat itu!!" Hingga arah mata ini, arah tujuan ini, arah siapa yang perlu aku percayai ... Awalnya jelas namun lambat laun hal itu adalah sebuah kesa lahan atas langkahku yang ku kira hal itu adalah benar. Dan lagi aku seperti orang bodoh dan ku biarkan aku tuk menerima dan memaafkan diriku sendiri "oke aku tak apa-apa" yach dengan begitu rasa kecewa itu setidaknya berkurang. Hingga ku harus ambil hikmah dari semua itu dan ku tau Tuhan maha adil dan selalu tau isi hati ini, apa yang ku inginkan hati ini, sungguh ku sangat berterima kasih, pada akhirnya apa yang ku inginkan itu terwujud. Seperti orang bodoh yang mungkin selalu salah pili