Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Hening Ajari aku tuk ...

Hening Ajari aku tuk selalu tenang Ajari aku tuk bisa berkasih sayang dan mencinta Ajari aku tuk bisa memeluk hatinya hingga nyaman Ajari aku tuk bisa menyinari hatinya Ajari aku tuk pandai dalam menggenggam ketulusan dan keikhlasan Ajari aku tuk bisa membuatnya tersenyum Ajari aku tuk bisa mengobati hatinya yang terluka Ajari aku tuk bisa menjadi sahabat terbaiknya Ajari aku tuk bisa membuatnya ceria Ajari aku tuk bisa membuatnya bahagia Ajari aku tuk bisa menikmati dari setiap langkah ini Ajari aku ...

Kelak jika aku mati tanpa menghapus jejak rahasiaku, apa yang akan terjadi?

Apa perlu ku sebut namaku dan namanya dalam jorney ini. Sekalipun ini rahasia sangat rahasia, tetap saja aku malu, bahkan ketika bibir ini berucap namanya, hal itu tampak sesuatu yang sulit aku lakukan. Sekalipun ini rahasia, kelak jika aku mati tanpa menghapus jejak rahasiaku, apa yang akan terjadi? Ada saat aku ingin melepasmu, mengikhlaskanmu, mendo'akanmu, tetap berprasangka baik ... Hal itu benar-benar tidak mudah dan ingin ku temukan "kecuali" itu dalam nyataku. Sempat ku berpikir dan berprasangka jika kamu sudah lelah hadapiku, sedang bahagia untuk hal lain, sedang sibuk, mencari selain aku atau mungkin sedang menungguku, benarkah kau menungguku, mmm sepertinya tidak, justru aku sedang menunggu kekonyolanmu itu. Kau tau ku mengira kau sudah lupakanku hingga tak ada komunikasi dalam waktu yang lama, bahkan kamu sudah hampir lenyap dalam pikiranku, tapi sesuatu yang tak terduga hinggap lagi dalam pikiranku dimana sebelumnya memang aku yang menyap

Hingga saat aku berkata lagi "aku sudah terlambat"

Dan ada saat aku sibuk melihat kekuranganku, dosaku, kebodohanku ... Tanpa aku memperbaiki, mempelajari sesuatu, melakukan sesuatu ... Disana aku sudah menyia-nyiakan waktu yang diberikan Tuhan untukku hingga saat aku berkata lagi "aku sudah terlambat" Jika ku memang menyadari hal itu Ketika ku tau itu benar atau salah Kenapa aku mematung lagi Kenapa aku meratapi lagi Kenapa aku terdiam tanpa melakukan hal yang baru Apakah aku takut dan malu akan sesuatu? Sungguh tunjukkanlah diri ini Yang sanggupi melewati jalan yang penuh dengan hal yang tak pasti Kau tau semua ini ilusi Tak ada salahnya aku bermain didunia ilusi ini Dengan penuh keceriaan seperti halnya anak-anak kecil yang selalu bermain dengan riang

Hingga aku lupa bahwa semua ini palsu

Tuhan, ketika ku di hadapkan dengan sebuah rasa yang tak nyaman dimana rasa bingung ini lebih dominan dari rasa prasangka baikku. Hingga aku lupa bahwa semua ini palsu. Tak bisakah aku sadari jika sebenarnya aku baik-baik saja, sebenarnya aku salah satu orang yang paling beruntung itu. Sungguh jangan jadikan tubuh ini serasa lumpuh, jika sebenarnya tubuhku ini kuat dan bisa bergerak dengan baik. Lalu dimanakah rasa syukur yang sering aku sembunyikan itu. Tuhan sudah baik pada ku, kenapa aku masih memaksanya, menuntutnya. Yach ada banyak hal yang belum aku ketahui hanya karna aku ingin merasa tenang dan tak terusik oleh sesuatu yang sebenarnya sudah didesain tuk bagian dari hidup ini yaitu kebahagiaan, kesedihan dan kenapa aku tak menginginkan rasa sakit itu, jika sebenarnya dibalik rasa sakit itu ada hadiah kebaikkan untukku. Kenapa aku menjadi takut, khawatir dan was-was pada sesuatu yang palsu ini. Perkataan mereka rasanya seperti obat sekaligus racun dan Tuhan mengi

Rasanya aku sedang menunggu sesuatu yang tidak biasa aku tunggu

Rasanya aku sedang menunggu sesuatu yang tidak biasa aku tunggu Dan aku tak berharap agar aku benci dia saja Hanya karna aku tak ingin menunggu sesuatu yang tidak jelas Bukankah aku pernah mendo'akannya Bukankah aku sudah mempersiapkan diri Bukankah aku tak mengharapkan dia Ya Tuhan ada apa dengan hati ini Dari awal ku terlalu fokus untuknya Kenapa Kau tunjukkan dan kirim dia Sedangkan aku menemukan satu hal yang benar-benar tidak sempurna Sesuatu yang tidak mungkin aku dan dia bersatu Tapi aku tau hatinya Prasangkaku tepat sekali Bahwasanya dia beda Ku harap Kau menjaganya Ada rasa jika ku perlukah untuk mempersiapkan diri kehilangannya Apakah aku jealous kembali jika dia dapatkan kebahagiaannya Sungguh itu lebih baik, sangat baik Hingga do'aku tersampaikan tepat sekali Dan aku yakin tak apa Karna kini aku tau ku hanya perlu ikhlas dan tetap mendo'akannya Tuhan ku cinta dia Sebagai sahabat Dan ku sangat menghargainya Jika dia pernah merasa

Sendirimu sinarkan instropeksi

Dan kau begitu cantik Saat pandangi langit Saat menikmati hujan turun Langkahmu begitu indah Karna matamu pancarkan do'a Sendirimu sinarkan instropeksi Tau dirimu semakin ingin berhati-hati "Aku bukan orang baik itu" Kau selalu katakan hal itu Karna harapanmu itu tak pernah nyata Hingga saat kau terima akibat dosamu itu Menangis setiap hari Adalah dulumu Hingga ada saat tangisanmu reda Karna kau mencoba mensyukuri Dan kau begitu cantik Saat ketenangan itu sudah mulai menggema Kau tersenyum lebih baik Walau dosa-dosa itu terkadang mengajakmu Kau tak segan menahannya Namun aku tau kau tak bisa menahannya Hingga kau masuk pada perangkapnya lagi Kau pun meminta maaf dengan sia-sia Karna kau mengulang dosamu bertubi-tubi Dan kau begitu cantik Tak banyak yang melihatmu Namun terkadang ada malaikat mengiringmu Kau miliki banyak do'a untuk mereka Tapi kau tak pernah miliki do'a dari mereka

Apa yang membuat pikiranku tertuju padamu yang membuat aku gila dan berdosa lagi

Maafkanku yang sia-sia ini. Kau lebih tau apa yang ada dalam hati. Bukan ku bermaksud tuk membiarkanku seperti itu lagi. Ku hanya tak tau lagi harus bagaimana. Karna godaan itu sudah terlanjur merasuk dalam jiwa. Entah nanti atau mungkin suatu hariku mengetahui apa yang perlu aku lakukan. Mungkin juga Tuhan berikanku hadiah yang luar biasa agar aku tenang. Dan aku disini tak mengharapkannya, karna dia begitu istimewa dan tak mungkin aku bisa bersamanya. Walau begitu entah ke napa hati dan mata ini tertuju padanya, dan kau tau aku tak bisa membencinya dan menghargai apa yang dia yakini. Sungguh malaikatku, apa yang kau tangkap perihal do'aku untuknya. Kenapa dia menyimpan perasaannya untukku. Sungguh sang pendosa ini menjadi bingung hingga saat aku tampak mempermainkannya. Sungguh sulit aku berkata sesuatu yang membuat dia menjauhiku. Ada saat kau juga tau jika aku begitu tampak tak jelas, tanpa pasti, tampak bodoh, tanpa respon, tanpa pernyataan ... Apakah kau

Aku disini menanti diriku sendiri

Untuk segala kekuranganku Untuk segala kebiasaan burukku Untuk segala kesulitanku Untuk segala dosaku Untuk segala bebanku Untuk segala pertanggungjawabanku ... Aku disini menanti diriku sendiri Untuk mengubah, memperbaiki serta menahan diri Semua kesialanku dan keberuntunganku ada di tangan ini Do'a terbaik adalah bersyukur Do'a terbaik adalah melakukan tindakan nyata Do'a terbaik adalah mendo'akan orang lain Jika aku masih khawatir, takut, ragu ... Tandanya aku masih belum baik-baik saja Menantiku hingga lupa Menantiku hingga tak peduli Menantiku hingga waktu berlalu Menantiku hingga tenang ... Jika aku gagal, terjatuh, tak berkembang Yang ku perlukan hanya aku bangkit kembali dengan membawa rasa tenang, dan apakah aku sanggup akan hal itu! ...

Banyak warna yang berbeda-beda

Banyak warna yang berbeda-beda dan aku melihatnya, mendengarkannya, merasakannya seolah langkah ini ingin mengikutimu namun aku bingung nyatanya pilihanku itu membuat aku terdiam sejenak dulu. Disana penuh desakkan Disana penuh nafsu Disana ingin ada ke populeran Disana butuh perhatian ... Aku disini perlukan ketenangan Aku disini mencari cara agar kau tak terlalu tersakiti olehku Nyatanya aku dan kamu tak jauh beda Karna terperangkap dalam kepalsuan dunia ini Bukan ku bermaksud tak ingin apa-apa Ku hanya terlalu banyak berpikir Sebenarnya cara-cara yang kau beri tak ada yang salah Kita hanya ingin bahagia Disana banyak warna yang berbeda juga indah dan tampak selalu benar hingga saat aku masuk dalam lembahmu dan apa yang terjadi adalah sama saja Ada hal yang kau bisa lihat dan rasakan Ada hal yang tak bisa kau rasakan Kau mengaku bisa melihat kesalahan dan dosa mereka Kau tak merasakan dosa apa yang sedang kau lakukan Tuhan sudah perlihatkanku banyak h

Hadiah terindah dari Tuhanku

Ukh cantiknya Manisnya Ada saat ku pandangi sesuatu yang indah dihadapanku Sebuah senyuman, keceriaan, pemandangan elok ... Suara itu Kata-kata itu Lukisan itu Sungguh hatiku begitu bahagia Hingga saat aku tersenyum menikmati semua itu Terima kasih aku bahagia Terima hadiah-hadiah kecil dariMu Hingga tersadar begitu indahnya hidup didunia ini Walau aku tau jika semua yang kudapati ini Hanya menjadi kenangan Saat ku tersadar jika semua ini mimpi dari sebuah mimpi Dan aku menjauh sangat menjauh Aku berada di garis yang berbeda Dan apakah aku kan merindukan saat-saat seperti ini Hingga ku tau Hidup adalah anugrah Hidup yang sebenarnya Tak usah ku sia-siakan Karna waktu adalah Hadiah terindah dari Tuhanku

Ku ingin merasa bahagia itu saja

Ada saat dimana ku rasakan bahagia dengan alasan yang tak jelas mungkin tak ada alasan karna ku ingin merasa bahagia itu saja. Kau tau, apa benar rasa bahagia akan mendapatkan sesuatu hal yang membuat aku beruntung, sungguh apa yang kudapati adalah sesuatu yang membuatku takut, kaget, benci, sakit dan kenapa hal itu terjadi, apakah rasa bahagiaku itu palsu ataukah mengandung prasangka buruk sungguh aku tak pernah terpikirkan akan hal itu. Seperti halnya saat ini ku rasakan ba hagia karna ada perhatian dari sang ibu, dapat makanan gratis dan enak, ada keceriaan, merasa dibutuhkan, mendengarkan musik sambil menulis hingga saatnya tertidur ... Hal itu adalah beberapa hal yang membuatku bahagia yach bahagia, itu saja. Hari demi hari Waktu demi waktu Menjauhi masa lalu Dan inginkan masa depan yang lebih baik Dan terkadang terlupakan Untuk menikmati proses di hari ini Ada saat aku ingin ada perubahan Namun jika ku melakukan sikap yang sama Bagaimana bisa perubahan i

Tuhan menitipkan sesuatu untukku yaitu sesuatu yang menyenangkan juga sebaliknya

Dan aku melihatnya, temukan satu hal yang sederhana namun berkembang dan berlimpah. Hingga saat ku bandingkan aku dengannya, kau tau kadang aku ingin seperti itu yaitu menemukan hal yang sederhana dan semudah itu. Dan aku disini menatap sulitnya aku menemukan hal sederhana itu, hal termudah, hal terdekat yang sering aku cari itu begitu tampak rumit. Sungguh dimanakah letak salahku, hingga aku berputar-putar tanpa arah tujuan yang jelas. Hingga saatnya ku lampiaskan pada rasa syukurku agar aku tenang dan tak bertanya-tanya kenapa lagi. Aku dan dia berbeda titik, itu saja. Datang lalu pergi, senang lalu sedih, sakit lalu sembuh ... Semua tampak bergantian dan Tuhan menitipkan sesuatu untukku yaitu sesuatu yang menyenangkan juga sebaliknya dan aku harus ikhlas memiliki kedua hal itu. Aku disini perlu bersyukur, ikhlas. Dan apakah aku sudah mahir akan hal itu? Jika ia, kenapa rasa khawatir itu menghantuiku, dan kini kudapati sebuah jawaban jika aku ternyata jauh dari i