Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Aku hanya perlu hidup di saat ini

Dan saatnya ku dengar mereka bahwa aku hanya perlu hidup di saat ini dan melupakan hari yang sudah berlalu juga hari yang akan datang yang tak pernah tau akan kepastiannya. Ketika pikiranku tak ada disaat ini hanya di penuhi bayangan masa lalu dan masa depan yang membuat beban kenyataan ini begitu tampak berat walau hal itu hanya sebuah semu. Sungguh bisakah ku merasakan dan menikmati saat ini tanpa pandangi masa itu ataupun masa yang akan datang. Bisakah menikmati nafas ini, langkah ini, udara ini, genggaman tangan hangat ini dan lihatlah pagi ini begitu ceria, burung-burungpun berisik begitu ramai, Oh Tuhan terima kasih atas anugrah hidup di saat ini yang penuh dengan keindahan. Wahai saat ini ku kan peluk hariku ini, biarlah tak apa jika bahagiaku mengiringku, biarlah tak apa jika kesedihan menerpaku dan aku menerima semua itu karna aku kan tetap mencintai diriku sendiri apa adanya. — ☔ Light Rain, 21°C

Hingga aku sanggup melupakannya

Hingga aku sanggup melupakannya ketika waktu menjauhi hari dimana ku terlalu memikirkannya Hingga aku sanggup melupakannya ketika cerita baru menggantikan cerita diantara kita Biarlah kenangan hanya tinggal kenangan Pergilah kenangan dengan membawa harapan yang lebih baik Entah mungkin kita berjumpa kembali dalam nyata Atau entah mungkin kita berjumpa kembali hanya dalam bayangan masa lalu Asal kau tau, begitu beratnya aku untuk bisa melupakanmu Biarlah hal itu hanya aku dan Tuhan yang tau Aku tak mungkin berdusta apakah aku menyukaimu atau membencimu Yang jelas pikiran ini terlalu penuh dengan bayangan wajahmu Hingga saat aku ingin melepaskanmu walau hati lagi-lagi berkata sulit Yach kini ku bisa melupakanmu ketika waktu menjauhi cerita kita dan aku bahagia dengan cerita baruku begitu juga kau — ☔ Moderate Rain, 22°C

Tuhan telah memberi apa yang ku harap sesuai takaran kesungguhanku, bahagiaku, syukurku

Seberapa besar keinginan itu Seberapa besar keyakinan itu akan harapan yang mungkin tercapai Seberapa ragu akan harapan yang mungkin tercapai Apa yang ku rasa ketika ku berkata "begitu sulitnya ..." Apa yang ku rasa ketika ku berkata "begitu mudahnya ..." Sulit dan mudah adalah satu paket Dan ku tak mungkin menghilangkan salah satunya dengan kecuali aku sanggup mengurangi, melebihi ... Ada hal yang sudah tercapai keinginan itu di saat aku begitu lama menanti, berdo'a, berharap amat sangat hingga hati tak pernah tenang Dan hal itu datang ketika aku melakukan berbagai upaya dan fokus pada satu hal Tuhan telah memberi apa yang ku harap sesuai takaran kesungguhanku, bahagiaku, syukurku Dengan segala waktu yang aku tempuh  Dan ku sibuk memikirkan bagaimana caranya aku miliki hal itu Apa yang ku temukan dari semua yang pernah aku cari itu Perubahan itu pasti ada Walau terlambat, aku bersyukur ada beberapa hal yang membuat aku merasakan apa yang pe

Tuhan sudah terlalu baik padaku

Tuhan sudah terlalu baik padaku Apakah ku sadari akan hal itu Tuhan sudah terlalu baik padaku Sudah yakinkah aku akan hal itu Jika memang aku percaya jika Tuhan sudah terlalu baik padaku Pastikan rasa yang ada dalam lubuk ini dipenuhi dengan rasa syukur bukan sesuatu yang membuat aku gelisah Tuhan sudah terlalu baik padaku Untuk nafasku, untuk kesehatanku, untuk seluruh organ dalam tubuh ini yang masih berfungsi dengan baik, untuk penglihatanku, untuk pendengaranku, untuk akal ini ... Dan untuk semua hal yang tertuju padaku adalah hadiah sang maha pengasih dan penyayangnya padaku. Tuhan sudah terlalu baik padaku Ada saat Dia memberi kemudian Dia ambil kembali (yang terbaik hanya Dia yang tau) Ada saat aku sakit kemudian Dia sembuhkan Ada saat aku bertanya Dia menjawab dengan caranya Ada saat aku lelah meminta Dia tetap memberi Ada saat aku bingung Dia memberiku petunjuk Ada saat ku tau diri banyak dosa Dia tetap memberiku rizki dan nikmat lainnya secara konsiste

Rasa rindu ini lebih menyesakkan dari sekedar rindu yang sebenarnya

Rasa rindu ini lebih menyesakkan dari sekedar rindu yang sebenarnya secara sekalipun aku berjumpa dengannya aku dan dia tidak ada rasa yang nampak, sungguh lagi-lagi hanya aku yang paling banyak melihatmu, memikirkanmu. Apakah ini cinta gila yang terpendam dan tak pernah ada artinya hanya menguras pikiran, hati, tenaga serta waktuku. Tuhan apa arti semua ini? Aku pernah miliki keinginan dan keinginan itu begitu tampak di depanku tapi sayang aku tak pandai menyapa hingga aku t akut jika aku menyesali hal-hal seperti ini. Aku harus bagaimana agar ku benci saja dia jika aku tak pandai melupakannya. Tuhan, begitu besarnya rasa malu ini hingga langkah ini kembali mundur namun penuh harap. Begitu banyak kesalahankah dari setiap sikap ini? Ku mengira takdir akan membuat kita menyatu, tapi sepertinya tebakanku tepat yach tepat sekali, kau akan seperti itu. Kini ku akhiri cerita ku ini bahwa kau sudah bahagia ...

Kenapa prasangka buruk lebih menggema

Tuhan, tiupkan hatiku dalam damai Sungguh lagi dan lagi Ku ikuti jejak yang membuatku risau Kalaupun itu terjadi bisakah ku berkata "ya sudahlah" Angin hati kau bebas tuk memilih dari setiap rasa Kenapa kau pergi menjumpai risau yang sesungguhnya kau tak inginkan Jika ini memang terjadi atas izin Tuhan Kenapa prasangka buruk lebih menggema Tuhan jika saat itu salah, saat ini salah Sebegitu banyaknyakah salahku itu? Hingga menggenggam apa yang ku ingin Begitu jauh Maafkan aku Tuhan atas prasangka yang dikarenakan aku tak pahami hingga saat rasanya aku lelah yang amat sangat Maafkan aku ku hanya ingin sekedar membuang sampah-sampah dalam hati karna rasa bingung ini semakin menjadi hingga saat pil syukurku telah terabaikan tuk mengobati dari segala kerisauan ini Yach sekali lagi aku yakin hujan damai tetap kan datang disaat ku penuhi hati ini dengan rasa syukur Bukankah ku pernah mengalami satu hal atau banyak hal yang membuat aku jauh lebih dari ini, bisa

Jikapun itu memang takdir, sudah pasti kita berjumpa lagi antara sengaja atau tidak sengaja

Sungguh jikapun itu memang takdir, sudah pasti kita berjumpa lagi antara sengaja atau tidak sengaja, walau begitu hari ini ku ingin sekali berjumpa namun keadaan membuat aku enggan berjumpa, kau tau sebenarnya ini hanya ilusi dan ku tak berharap banyak seperti yang ada dalam bayangan palsu ini. Sungguh jika Tuhan mengijinkan kita pasti berjumpa. Tapi Tuhan maha tau atas rasa ini. Dia mengijinkan jika aku memang tampak siap. Kau tau aku menciptakan kebetulan dan Tuhan ijinkan n amun jangan harap hal itu terjadi jika aku terlalu berharap yach segala hal bisa terjadi atas dasar ku tak terlalu mengharap terlebih ku ingin melupa, sungguh kelak jika aku berjumpa dengannya semoga ku sudah siapkan mental ini, bisa jadi dia sangat-sangat bahagia dengan kehidupan barunya yach semoga aku siap. Ku mengira jika rencana ini akan pergi sebagai angan-angan saja, tapi aku salah, nyatanya hal itu akan terulang lagi, sungguh bolehkah aku berfoya-foya lagi dimana keadaan tak seharusnya

Api membara masih melekat lewat kemarahanku

Yach aku memang tampak sabar dan kuat Itupun dalam heningku Apakah aku sabar dan kuat Ketika ocehan mereka berkoar Yang membuat telingaku sakit, hatiku panas, kepalaku pening Sungguh ku mengira aku orang itu Yang miliki kesabaran disaat semua tampak kacau Nyatanya kesabaranku masih palsu Api membara masih melekat lewat kemarahanku Kenapa aku menjadi mirip denganmu Hingga saat ku tak pandai membalas kejahatan dengan kebaikkan Ya Allah ku berlindung padamu dari segala godaan syetan dan amarah ini yang sulit ku redam Maafkan aku yang selalu mengikuti api amarah ini Esok pasti ku jumpai hujan kedamaian Dan aku selalu yakin Jika semua luka ini lambat laun terobati, terlupakan dan menguatkanku Terima kasih walau aku tau jika sabarku masih palsu tapi setidaknya kadar amarahku tak sebesar dulu

Ketika ku ingin mencinta kenapa ku harus membenci

Dan seperti biasa ku melihat warna yang berbeda Dan nyatanya hal itu begitu indah di mataku Karna dunia yang ku lihat begitu tenang dan bervariasi Namun lagi-lagi hatiku terusik Di kala ku ingin hargai hal itu Ketika ku ingin mencinta Kenapa ku harus membenci Letak salahku, salah mereka ada dimana? Kau tau, aku, kau dan mereka tercipta oleh Tuhan yang sama atau Tuhan yang mana? Apakah Tuhan kita suka dengan keributan ini? Tak bisakah kita saling mengoreksi diri Tak bisakah kita saling berpikir jernih Tak bisakah kau dengar aku, sebagaimana ku mendengarmu Sungguh kenapa kau yakini Jika bencimu akan berakhir baik-baik saja Sungguh kini ku sedang mencari Tuhanku dan Tuhanmu Dan ku ingin bertanya Ketika ku ingin mencinta kenapa ku harus membenci Dan ku hanya dapati sebuah jawaban Jika Tuhanku dan Tuhanmu Terletak di dalam prasangka kita masing-masing Baiklah ketika ku ingin mencinta ku kan tetap mencinta Dan kau sampai akhir tetap membenci Itu adalah pilihan kita

Beranda hatiku penuh dengan sampah

Apa yang ku rasa ini apakah salah dan dosa Kau tau sebisa mungkin aku mencoba berprasangka baik dalam keadaan apapun Sungguh aku iri pada mereka yang masa bodoh, tak miliki waktu tuk memikirkan hal yang memang tak usah dipikirkan Dan aku masih melekat pada hal itu, apakah aku iri atau berusaha untuk tidak peduli Sungguh terkadang ku ingin balas dendam terhadap hal-hal kecil yang mungkin kau tak pernah terpikirkan Sungguh orang baik itu hanya bisa ku dengar dari kata mereka Dan ku jarang sekali melihat dengan kasat mata Hai aku tak bisakah kau abaikan hal-hal kecil yang membuat pikiran dan hatimu semakin tak nyaman Sungguh mungkin ia ku berkata berkali-kali tuk tak usah memikirkan mereka secara mereka belum tentu memikirkanku, jadi untuk apa waktuku ku habiskan hanya untuk memikirkan hal itu yang membuat beranda hatiku penuh dengan sampah Dan aku hanya punya saat ini dengan segala keberlimpahan pemberian Tuhan terutama akal ini, tak bisakah aku manfaatkan hal itu denga

Sungguh bolehkah aku muak pada diri sendiri sebentar saja!

Ada yang ku nanti dari diriku sendiri yaitu akan perubahan, perbaikan dari segala sikap ini. Cukup berat dan lama penantian ini hingga saat aku mungkin masih sama seperti kemarin dan kemarinnya lagi. Kapan hal itu terjadi? Yach itulah yang sering aku tanyakan. Dan sungguh aku ingin sekali menghentikan dari setiap kapanku ini. Kau tau sisi lainku masih betah dalam jiwa ini, hingga kau mungkin masih merasakan dan melihatku saat-saat ku menyakitimu.  Tuhan, sungguh ini terlalu l ama, sungguh ku mengira aku sanggupi tuk hadapi masalah sekecil ini. Esok waktu mungkin masih menyapaku atau mungkin terhenti disitu saja, namun apa yang ku bawa, apa yang ku tinggalkan apakah kelak meninggalkan makna, sungguh bolehkah aku muak pada diri sendiri sebentar saja! Karna aku tau diri betapa jahatnya aku. Maafkan aku Tuhan karna aku terlalu banyak mengeluh ketimbang bersyukur. Bahagiaku, semangatku, cinta tulusku, kerja kerasku, ikhlasku, syukurku, tekadku, sungguh-sungguhku ...