Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Sungguh jika kau bisa mendengarku tak bisakah kau pahami aku

Maaf ku belum bisa memberi apa yang kau harap. Aku tau kau pasti menanti bahkan membandingkan aku dengan mereka yang lebih baik dariku. Mungkin kau merasa jika aku tak peduli padamu, baiklah aku terima prasangkamu seperti itu karna nyatanya aku terlihat seperti sedemikian walau kau tak pernah tau isi hatiku yang sebenarnya. Namun aku sangat-sangat bersyukur jika kau orang yang sabar dalam menghadapiku karna aku tau diri jika aku terkadang melukai hatimu. Sungguh aku tak berm aksud sedemikian, karna akupun terkadang dilema dalam menghadapi seseorang yang tak bisa pahami. Sungguh impaskah apa yang kita terima. Kita sama-sama salah dan aku tau itu, apakah kau tau itu! kenapa kita menjadi seperti ini! Kau berikan sebuah sebab yang fatal hingga akibat yang diterima sangat pedih. Cerita yang kau terima entah itu karna dosamu atau ujian Tuhan ku tak pernah tau, bagaimanapun aku salut padamu hingga kau bisa berdiri sendiri tanpa dukungan siapapun. Sungguh bisakah aku seper

Lepaskanlah untuk harapanku

Lepaskanlah untuk harapanku Lepaskanlah untuk hal yang sangat aku inginkan Lepaskanlah untuk hal yang tak ingin aku inginkan Lepaskanlah untuk masa laluku Lepaskanlah untuk masa yang tidak jelas Lepaskanlah ... Ikhlasku ... Berapakah kadar ikhlasku Hingga apakah rasa ini masih mengandung dilema Dan seberapa banyak ku ulang tuk memikirkan hal yang sama Yang entah kapan hal itu terhenti Hingga saat aku lelah Aku benar-benar lelah Dan tak pandai berpura-pura jika aku tak lelah Kini rasaku berada diambang lelah Ku mohon hentikan perasaan seperti ini Kenapa kau terus menguntitku Sedangkan stok waktu yang diberikan Tuhan entah kapan akan habis Dan aku masih berada di saat itu dan disaat nanti Sungguh aku tak pandai menikmati saat ini Tuhan maafkanlah atas hati ini yang selalu tak seirama dengan ucapan ini Aku takut aku adalah salah satu orang itu Sang munafik yang menjelma menjadi malaikat Tuhan jadikanlah aku orang yang pandai bersyukur Agar aku tak lelah sep

Berapa kali ku ucapkan tuk tak usah menanti

Ada harapan yang ku nanti tak pernah nyata Ada harapan yang tak pernah ku nanti telah menjadi nyata Hingga saat ku tau jika ku tak usah terlalu menanti Kau tau, berapa kali ku ucapkan tuk tak usah menanti Nyatanya aku terlalu menanti Kau tau, berapa kali ku ucapkan tuk lupakan saja Nyatanya aku tak pernah melupa Kini aku tau jika keinginan ini terlalu bernafsu Ucapan ini tak seirama dengan rasa ini Hingga saat harapan itu tampak hanya sekedar bayangan yang tak pernah nyata Dan sungguh beban tuk hanya sekedar menanti semakin berat Dan itu adalah rasa yang pernah ku ciptakan sendiri Tuhan, Kau maha tau apa yang ada dalam hati Kau tau apa yang ku butuhkan Dan Kau pula tau siasat licik kecilku yang terkadang muncul dalam hati ini Maafkan aku atas segala sikap salah yang sesungguhnya ku tak ingin melakukan hal itu Pahamkanlah aku dari setiap petunjuk yang Kau perlihatkan padaku Hingga saat aku tau jika Kau maha mendengar, maha pengasih dan maha penyayang Jadikanlah aku

Ku menjelma menjadi sisi yang lain

Aku dan bayanganku Aku dan aku yang lain Aku dan sisi lainku Kau bekerja sama mencinta dan melukai Kau sahabatku kau musuhku Dalam satu ragaku Ada apa dan kenapa Hingga saat ketidak seimbangan ini membuat aku sakit, oke aku tau sebab dari semua ini adalah perbuatan tanganku sendiri, jadi untuk apa menyalahkan Tuhan. Kau tau ada kala ku sering berjanji namun ku juga sering mengingkarinya. Untuk cintaku untuk benciku Maaf marahku mungkin tak bisa ku lenyapkan. Sakit hati ini tak mungkin ku lupakan begitu saja. Kau kira aku orang sabar itu, kau salah sungguh kau salah. Sisi lainku tak berkehendak sedemikian. Jadi ijinkan sisiku yang lain meluapkan emosinya sesuai kadar apa yang membuat hati ini terluka. Kau tau, aku begitu yakin diapun merasa apa yang ku rasa, jadi tak usah menanti karmamu, karna kau sudah ku balas secara langsung. Sungguh kini ku tau jika hati ini sedang bermasalah dimana rasa sakit hati ini sulit ku balas dengan senyuman tulus. Sisi lainku telah

Kembalikan perasaan itu seperti kemarin

Kembalikan perasaan itu seperti kemarin dimana getaran cinta sempat menari dalam hatiku, hingga saat semua yang terlihat begitu tampak indah dan membuatku bahagia. Kenapa kau menghilang, berubah dalam sekejap, dimana semangat tinggiku lagi-lagi lenyap di telan waktu.  Baiklah jika kau memang masih ada di dalam sebuah bayangan, ku yakin aku sanggup datangkan dirimu lagi, hingga saat aku bisa menggenggam rasaku seperti kemarin. Kembalikan perasaan itu seperti kemarin, dimana prasangka baikku, cinta tulusku, semangat tinggiku, do'a syukurku, senyuman manisku ... Berkumpul menyatu dalam sebuah rasa. Wahai rasa yang pernah peluk hatiku, tetapkanlah hatiku seperti sediakala menuju rasa yang damai itu. Kembalikan perasaan itu seperti kemarin ...

Tunggu sampai aku reda

Tunggu sampai aku reda, dimana ketidaktenangan ini sedang mengusikku hingga ku tukar waktuku tuk menunda hal itu. Kau tau bayangan tak nyata kembali menggoyahkan hatiku, sungguh hal itu membuat prasangka baikku dan prasangka burukku saling bertarung. Hingga saat tunggu sampai aku reda, agar ku bisa tulus mencintamu, agar ku bisa tersenyum lebih baik ...  Tunggu sampai aku reda, karna aku yakin ku pasti kembali padamu. Hingga saat keceriaan, kebahagiaan, do'a-do'a tulus ... kembali berirama mengiringi langkahku dan ku siap menyapa permainan dunia ini yang penuh tantangan dan kejutan hingga saat ku letakkan rasa syukurku, rasa hati-hatiku serta prasangka baikku.  Tunggu sampai aku reda, karna energiku tuk menyapa hariku masih ada dan seperti biasa Tuhan masih memberiku nafas sampai detik ini, sungguh aku syukuri akan hal itu karna nyatanya aku masih baik-baik saja sampai hari ini.  — ☔ Moderate Rain, 24°C @ Bandung

Jika semua kebaikkanku bisa jadi tak berarti apa-apa

Dan tak terhitung berapa kali Maaf luka yang kau terima kan berakhir Bukan ku membenci Tapi ini belum saatnya Maaf kau terlalu lama menanti Hingga untuk apa kau percaya lagi Kau tau, saat kau terluka Bukan berarti aku bisa tertawa Apa yang kau rasa, sudah tentu aku pun merasa Hingga saksi air mata terjatuh tiada yang ketahui Tuhan maafkan aku Aku sayang dia Tapi tangan ini pernah melukainya Sikap ini pernah melukainya Ucapan ini pernah melukainya Tuhan maafkan aku Dan aku tau Jika semua kebaikkanku bisa jadi tak berarti apa-apa Jika kesalahan satu hal itu terlalu berat untuk diampuni

Dan juga aku pun perlu berkaca "apakah aku sanggup seperti sedemikian?"

Ada hal yang perlu aku siapkan setelah apa yang ku lakukan terutama untuk hati ini agar aku kuat akan terpaan kata-kata yang mungkin mengenakkan hati ataupun sebaliknya mungkin ia pujian-pujian itu bisa saja membuatku sombong, mungkin ia sindiran, cacian, kata-kata pedas bisa membuatku membencinya, sakit hati dan menangis tiada henti. Hati ini bukanlah benda yang dengan mudahnya diinjak-injak dan tak semua orang sanggupi tuk menahan semua itu. Dan aku tau diri akan kelemahan hati yang selalu saja butuh kelembutan namun nyatanya kau tau sendiri tak semua orang itu pandai mencinta, menyayangi, memahami, mendengar dengan baik ... Dan juga aku pun perlu berkaca "apakah aku sanggup seperti sedemikian?" Seperti biasa Tuhan maha pengasih dan penyayang, Dia tau apa yang ku perlukan hingga Dia tunjukkan jalan itu jalan dimana ku pernah memikirkannya, sungguh Dia maha mendengar sekalipun ku tak pernah ungkapkan lewat kata-kata yang keluar dari mulut ini. Terima kasih

Sebentar saja ku hargai perhentian langkah ini

Apa yang ku dengar Apa yang ku lihat Apa yang ku lakukan ... Sebentar saja ku hargai perhentian langkah ini, nikmati saat jeda ini dimana apakah hal itu ada sesuatu yang membuatku bahagia, benci, khawatir, sakit hati, bersyukur, jatuh cinta ... Ikhlaskah aku menerima semua yang tertuju untukku? Ada hadiah yang membuatku bahagia dan sedih tak bisakah aku menerima keduanya, kenapa aku harus memilih salah satu!

Biarkanlah hal itu tetap berbisik berisik di dalam hatiku

Pagi menyapaku kembali dan nasihatkan aku tuk bisa menjadi lebih baik dari setiap waktuku. Walau nyatanya nasihat itu lagi-lagi terabaikan, biarkanlah hal itu tetap berbisik berisik di dalam hatiku agar ku bisa sedemikian sampai aku tulus tuk melakukan hal itu. Maafkan aku Tuhan, akan diri ini yang kadang munafik tanpa aku sadari. Terima kasih Kau tetap baik pada sang pendosa ini. Ada banyak semoga dalam rasa ini dan ingin sekali ku tak peduli, tak terlalu berharap, terlupaka n, percaya saja akan setiap do'aku yang ku kirim untukMu agar aku tak lelah menanti secara aku terkadang tak sabar akan hal itu, maafkan aku. Ada saat ini, yang perlu aku jalani Walau bayangan semu masa lalu, masa depan berkumandang Tak bisakah ku rasakan anugrah itu Dimana saat ini, aku bisa melakukan apa saja Nikmat Tuhan yang senantiasa tertuju untukku Ada saat ini, dimana hadiah rasa bahagia ada saat ku bisa mendengarkan sesuatu yang bisa membuatku nyaman Ada saat ini, dimana ku masih