Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Rizki akan selalu ada untuk mereka yang bernafas

Jika ku awali adalah sebuah kesalahan yang mengakibatkan kegagalan dan sudah tentu kecewa. Walau begitu ku sangat berterima kasih akan diri yang mau mencoba lebih jauh. Bukan berarti ku sangat bodoh ku hanya ingin mencoba dan tak ada salahnya ku lakukan hal itu. Lagi pula sejak kapan aku merasa rugi besar lagipula sang pemberi rizki selalu memberi dan mengganti tanpa terputus. Aku yang masih berandai dengan segala rasa yang ada masih tetap berharap jika hari itu kan datang di mana aku dan orang yang ku cintai bersama-sama lebih bahagia menikmati hasil segala kerja keras. Bagaimanapun apapun yang terjadi terhadapku entah itu menyenangkan atau menyakitkan semua kan berlalu, beralih dan berganti. Mungkin ia ketika rasa sakit itu melanda ku bertanya-tanya "kenapa harus aku!" Walau ku hanya dapati sebuah jawaban jika itu salahku dan salah mereka ku hanya ingin memilih jika ku hanya ingin mudah melupakannya walau itu sulit. Esok yang tiada direncanakan tampak s

Menabung rasa benci hanya bisa membuatku tak bahagia

Waktu Adakah yang bisa ku rindukan, ku tunggu? Hingga saat ku tak bisa percaya mereka terlebih tak pandai percaya pada diriku sendiri. Janganlah seperti itu. Menabung rasa benci hanya bisa membuatku tak bahagia. Yach makanya itu tak bisakah ku miliki sesuatu yang membuatku sibuk hingga lupa wajah-wajah orang yang ku benci. Kenapa mereka seperti itu bukanlah sesuatu yang penting untukku apakah hal itu hanya membuatku sedih, iri dan tak tenang hati. Yach terkadang ku bertanya-t anya kenapa orang-orang seperti itu pernah hadir di sekitarku jika dimasa depanku bisa membuatku lebih baik dari mereka kenapa hal itu tidak terjadi. Karna bayang-bayang mereka selalu hadir dalam pikiranku aku goyah menemukan tanda kebahagiaanku. Aku ingin sekali membunuh masa laluku dengan memaafkannya namun hal itu sulit. Dengan itu ku selalu berharap sibukkanlah aku pada kebaikkan.

Ketika ku ingin apa

Ketika ku ingin apa Ingin sekali ku selesaikan masalah dengan mudah Ketika keinginan tak sesuai harapan Kadar rasa kecewa itu sepadan dengan rasa pada awal terciptanya sebuah keinginan/ harapan besar Ketika ku ingin apa Berakhir biasa saja, kecewa, keajaiban! Disana ku temukan bagaimana segala harapan belum hadir Ku hanya perlu bersyukur Dan aku pernah dan ingin selalu merasa bersyukur dalam keadaan apapun, sesedih apapun Namun aku sering lupa entah kenapa aku ingat setelah terjatuh Memang Tuhan tak pernah membuatku rugi Aku juga harus ingat Tuhan yang memberi Tuhan juga yang mengambil Bisakah aku tuk terserah Tuhan Karna aku ini apa Memaksa terpaksa itu terkadang melelahkan Tapi sepertinya aku sering melakukan hal itu Ketika ku ingin apa Bisakah ku luangkan aku untuk aku, aku untuk Tuhanku, aku untuk sosialku, aku untuk semesta ini! Bisakah aku tuk hentikan merasa jika itu sulit Sekalipun ada yang memandang rendah Untuk apa ku memikirkan mereka yang tak me

Hujan semogaku yang entah sedang berada di puncak mana?

 Karna aku tak miliki kehidupan yang berarti setidaknya ku miliki sebuah alasan tuk ingin selalu hidup namun nyatanya ku tak miliki hal itu, kenapa? Apakah benciku, marahku, lukaku, sendiriku ... Membuatku tak percaya siapapun. Ada apa dan kenapa ku jadi begini? Hingga berpura-purapun tak sanggup. Sungguh aku sebenarnya mencintai kehidupan ini namun kenapa hatiku selemah itu. Jikapun Tuhan pertemukan aku dengan orang-orang yang pernah membuatku terluka lalu kenapa hal itu tida k menjadikanku semakin kuat, kenapa aku tidak kuat? Aku ingin hidup dalam penuh cinta namun kenapa yang aku rasa begini. Jutaan senjata motivasi tak sanggupiku tuk mengubah apapun, ku tak tahu lagi harus bagaimana tuk bisa mencintai diriku sendiri, dan ku tak pernah tau apa itu gairah hidup. Dimanakah tujuan hidup itu jika miliki sikap selemah ini. Arahku entah harus kemana menuju keberlimpahan itu. Dan ku tak pernah berpikir tuk ikuti sebuah arus karna jika ku tak nyaman untuk apa ku bertahan

Ingin menangisi dari segala keterlambatan

  Mungkin aku belum saatnya pahami sesuatu yang membuatku lebih hebat dimana segala pergerakkanku lebih cepat, tepat, semangat, konsisten dan sabar. Apakah aku pura-pura tidak tau, mungkin rasa malas lebih hebat dari segala harapan yang ingin dicapai. Kadang ku lebih tak ingin mengakuinya. Kapan itu kapan ku hanya bisa dapati jawaban "entahlah" petanda jika ku tiada kesiapan tuk melangkah lebih lanjut. Ingin menangisi dari segala keterlambatan untuk apa. Ingin membandingkan, hanya sakit yang ada. Ingin melupakan, hanya semakin ingat yang ada. Ingin ini itu, banyak rencana, banyak teori ... Lelah saja yang didapat. Ingin berhenti mengeluh, hanya keajaiban. Hingga akhir ku masih berada disini, ditempat yang selalu penuh harap. Ya Allah ketika ku ingin menjadi baik, ingin rajin, ingin kaya, ingin dicintai, ingin sehat, ingin sabar ku hanya dapati apa? Sungguh saat ini bukan ku bermaksud mengeluh ku hanya ingin ada perubahan lebih cepat karna aku sudah ti

Sang Pelindung

Aku tau Sang Pelindung ada disisiku. Kemanapun aku pergi, kemanapun aku melangkah sudah pasti Sang Pelindung selalu menyertaiku. Terima kasih aku selalu selamat dari segala marabahaya. Terima kasih ku masih bernafas berkat Sang Pelindungku. Kini ketika ku pergi jauh diantara jalan yang sempit dan gelap Sang Pelindung meniupkan cahaya ke dalam hatiku hingga ku tak merasa takut dan khawatir. Terima kasih tuk Sang Pelindung yang selalu ada disaatku memang menyebut namaNu dalam hati kecilku. Terima kasih kau datang tuk melindungiku. Terima kasih untuk Sang Pelindung Sang penyelamatku dari segala kejahatan dan marabahaya.

Berpura-pura pun kadang ku tak sanggup

Ada saat ku berdo'a sesuai yang ku harap namun rasa ini dipenuhi dengan segala rasa takut, ragu-ragu, khawatir, tak percaya ... Jika ku bertanya "kenapa?" Ku hanya bisa jawab apa, selain ku menyalahkan beberapa hal. Mungkin ia ku hanya perlukan sebuah prasangka baik, bahagia, percaya, masa bodoh ... Dan untuk melakukan hal itu aku masih bertanya-tanya "bagaimana cara agar ku bisa melakukan hal itu?" Secara berpura-pura pun kadang ku tak sanggup. Do'aku yang pernah ku sampaikan baik sengaja atau tidak sengaja, entah hal itu sampai ke langit atau tidak, disini ku masih berjuang tuk sempatkan berdo'a dengan segala rasa yang ada, hingga ku tau dan mungkin ku berprasangka jika hal itu bisa jadi terkabulkan atau tidak. Aku hanya ingin sabar saja tanpa terlalu menanti karna aku ingin sibuk saja hingga akhirnya ku berkata "tak sia-sia dari setiap apa yang ku do'akan dan ku usahakan" Sudah cukup aku untuk tidak terlalu berh

Berasa hidup di ruang yang kosong

  Semangat Gairah hidup Tujuan Harapan Kala semua itu tak ada, aku berasa hidup di ruang yang kosong. Itulah hampa. Aku yang sudah mulai menghapus tuk menyapa duluan, ku kurangi untuk mencinta, kadang ku ingin balas dendam, ingin tak peduli saja ... Untuk apa mencinta berbalas egois ... Kenapa ku bisa percuma pernah hidup dengannya? Sungguh aku ingin sekali puas saat melihatnya sengsara. Sungguh tak usah khawatir karna ku tak pernah mendo'akanmu seperti sedemikian. Tuhan, aku yang masih tak pandai memaafkan masa laluku, tak menerima perlakuan mereka terhadapku. Sungguh aku masih menyimpan trauma itu hingga saat ini dengan efek ku hanya bisa benci akibat prasangka ini. Tuhan, berilah aku cinta yang membuatku semangat tuk bisa lebih baik. Beri aku petunjuk dimana ku bisa bertemu dengannya. Jauhkanlah aku dari segala keraguan, prasangka buruk dan ketidakpercayaan diri. Biarkanlah sang cinta pernah melihat kebaikkanku dan menerima kekurangan, keburukkan dan s