Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

Menjelajah duniaku sendiri

Selamat datang di duniaku, dunia yang kutemukan dan dunia yang penuh banyak hal. Apa sajakah yang kau lihat dan dengar di hari ini? apakah ada yang berkesan? kalau ada, tuliskan saja pengalamanmu di hari ini jika hal itu tidak merugikan siapapun. Tak ada yang melarang kok , apa yang kita tulis. Termasuk aku, yang baru pertama kali menulis di sebuah blog yang baru saja aku buat, maklum baru bisa buat blog he, walau masih acak-acakan, namanya juga masih belajar, ia kan! Dan pengalamanku hari ini ya bikin blog dan menuliskan apa yang kalian baca ini. Ayo kita "menjelajah duniaku sendiri", kalian juga pasti memiliki banyak hal dalam diri. Apa yang kita lihat itulah untuk kita, apa yang kita dengar itulah untuk kita dan selanjutnya apa yang kalian rasa dari semua itu? apakah membuat kalian semakin mengerti makna dari hidup, semakin bertambah ilmu atau semakin mengenal diri dll.      "Yang terlihat,  yang terdengar dan yang dirasa baik sengaja maupun tidak sengaja tel

Teringat

Aku menjerit di dalam hati, tiada yang mendengar selain aku,   Tuhan dan malaikat. Aku memohon pada diriku sendiri untuk menjadi apa yang ingin aku impikan. Rasa jauh, berat dan lelah telah menimpa didalam benak raguku. Aku takut kalah dalam melawan keraguanku dalam mencapai impian. Aku ingin menjadi pemenang dalam melawan hatiku sendiri yang masih beracun yang dapat menggoyahkan keyakinanku dalam mengejar impian. Semua pasti bisa, aku tahu semua pasti bisa namun sebelum semua beranjak pergi menuju impian dapatkah aku menyiapkan diri jika impianku masih panjang dilalui. Tidak usah sadar saja jika tiba-tiba aku teringat jika ini adalah masalah yang tak kunjung selesai. Awalnya aku benar-benar memikirkan hal ini namun lama-lama aku semakin terbiasa jika hal ini sudah menjadi bagian jiwaku namun ketika aku tiba-tiba benar-benar teringat jika masalah ini terlalu lama dan hanya memakan waktu yang tidak berarti aku semakin bingung seolah sudah ada diujung jurang yang hanya selan

Pikiran

“Dalam hidup pikiran lebih penting dari pada makanan.” Itulah salah satu ungkapan seseorang dengan usia terpanjang di dunia. Kalaupun makanan tampak begitu lezat tapi ketika pikiran sedang merasa tidak tenang maka selera makan pun menjadi hilang begitu juga sebaliknya ketika makanan yang tersaji seadanya saja tapi ketika pikiran merasa bahagia maka selera makan pun akan terasa nikmat. Pikiran memang begitu besar pengaruhnya. Hanya pikiran positiflah yang hanya bisa memenangkan dari segala tekanan-tekanan dalam hidup.

Tindakan

Adakah yang berkesan? apakah menemukan suatu pencerahan, kuharap ada perubahan, aku takkan menyerah berdo’a pada Tuhan bahwa aku meminta sebuah permohonan dengan harapan kepastian bahwa aku akan mendapatkan   apa yang ku inginkan, dengan penuh keyakinan juga kesabaran, kalaupun ada sebuah ketakutan, aku hanya ingin terima kenyataan bahwa aku harus terus berjalan menuju pencapaian, apa yang telah di cita-citakan, sebuah impian, harapan, dan kebahagiaan dengan sebuah tindakan, walaupun hidup penuh rintangan kuharap hal itu menjadi pengalaman yang menyenangkan yang membuatku menjadi sadar akan sebuah kehidupan yang akan membawaku ke arah masa depan dengan memikul sebuah kesuksesan dan kebahagiaan. “Ketika aku ingin mencari dan mendapatkan maka aku harus menemukan dan berusaha dengan tindakan”

Mencari jati diri

Sendiri aku sendiri mencari sebuah jati diri. Aku bingung dan kacau setelah aku berjalan, mengitari, berputar-putar dan belum jua menemukan apa yang menjadi tujuanku. Tujuanku masih bingung, maka bingung pula alam mengantarku dalam sebuah perjalanan yang akan membawaku kemana. Aku menjadi sensitif dan semakin sensitif ketika ada orang yang bertanya dengan pertanyaan itu-itu saja sampai ratusan kali. Aku menjadi sangat bosan melihat wajah-wajah yang bertanya itu-itu saja. Aku ingin marah dan teriak namun sayang aku bisa melakukan hal itu dalam sebuah mimpi dalam tidur saja. Aku hanya bisa menahan tangisan dan tetap saja air mata tetap terjatuh dan memohon maaf pada diriku sendiri “ maafkan aku.”

Ikhtiar

Aku yang berkata pada diriku sendiri memaksa untuk apa yang ingin kurasa namun pahit dan malas terlalu dominan dalam diriku entah apa lagi cara agar aku menjadi apa yang ku ingin dan aku memohon pada diriku sendiri juga pada Tuhan atas apa yang terjadi pada diriku sendiri agar aku ingin baik-baik saja. Dan ketika kenyataan buruk tiba-tiba muncul dalam sebuah semangat dan bahagia aku seolah-olah ada dalam lautan yang jernih yang tiba-tiba muncul sampah-sampah yang membuatku sesak tak bisa bernafas lagi dan ternyata sebenarnya semua itu adalah omong kosong. Semua yang hadir hanya sebuah cerita saja yang dapat membuat aku kuat maupun lemah dan hanya untuk memperlambat waktu saja menuju apa yang akan direncanakan aku hanya perlu meneruskan apa yang sedang aku perjuangkan. Yach dialah sebuah “ikhtiar” dengan iringan do’a.