Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Lelah saat tiadanya rasa syukur

Dan aku kembali berasa sesak nafas dan lelah saat tiadanya rasa syukur yang pernah ku lontarkan di saat pagi hari. Maaf ku kembali seperti ini dan ingin segera ku akhiri semua ini dengan segala kesungguhanku yang sebenar-benarnya. Hingga saat ku peroleh segala luka ini atas ulahku sendiri. Sungguh bagaimana aku bisa mencintai mereka jika diri sendiri tak terlalu di cinta. Ada saat ku tersadar apa yang sedang ku lakukan ini? Waktu yang telah ku miliki ku gunakan untuk hal yan g tidak penting. Maaf ... Kata maaf ini hanya sebuah percuma. Jika esok masih ada jadikanlah aku orang yang bisa bersyukur.

Disana rangkaian kata baik selalu menyinari hatiku namun nyatanya aku tak seperti apa yang tertuang dalam kata itu

Dan aku harus percaya siapa, secara aku tak sanggupi tepati janjiku sendiri. Disana rangkaian kata baik selalu menyinari hatiku namun nyatanya aku tak seperti apa yang tertuang dalam kata itu. Kini ku tak ingin menanti siapa, walau begitu hatiku tetap berdusta. Sungguh sesulit apa yang ingin aku miliki tetap tak jua aku miliki, bahkan meraihpun aku tak miliki tenaga ataupun gairah. Merontapun tak akan dapati apa-apa, apalagi menyalahkan Tuhan, karna semua bersumber akan diri ku sendiri, hingga saat ku bertanya "seberapa parah akan dosaku ini." Waktu kan tetap melaju dan ku masih bertanya akan sikap-sikap ini yang tak jua diperbaiki, hingga ingin sekali ku mencabik-cabik diri ini namun bagaimanapun tubuh ini hanya sekedar pinjaman dari Tuhanku, sungguh tak bisakah aku syukuri akan apa yang ku miliki ini! Kata maaf selalu terucap dengan percuma karna dosa bertubi-tubi tetap muncul tanpa aku harapkan itu. Hingga terkadang ku tak ingin mengakui jika orang y

Nyatanya aku hanya bisa menangis

Dan aku seharusnya tak apa ketika disini ada sebuah kata yang tak mengenakkan hati, kau tau aku sadari jika aku tak boleh sakit hati dan marah namun nyatanya aku hanya bisa menangis dan terkadang mengutuknya dalam hati ini. Tuhan Kau maha tau apa yang ada dalam hati, pada dasarnya aku tak ingin berbuat sedemikian hingga biarkanlah aku mencari cara agar aku pandai bersabar dan mengoreksi setiap kesalahanku dan terima kasih Kau selalu tunjukkan cara agar aku bisa lebih tenang t uk menghadapi hal tak terduga yang membuat hati ini sakit. Aku tau semua ini adalah palsu walau begitu aku juga miliki rasa yang tak ingin disakiti hingga kusadari apapun yang terjadi terhadapku adalah atas izinMu dan sebagian besar atas ulahku sendiri. Jikapun ada saat mereka yang bersalah, bukan berarti aku harus seperti mereka juga yang sama-sama saling menyakiti. Tuhan, terkadang aku ingin sekali melambaikan tangan ini karna aku tak kuat menghadapi sesuatu yang sesungguhnya tak nyata. Sungg

Rasa yang tadinya tidak ada kemudian muncul

Hingga saat aku berada dititik rasa itu, rasa yang tadinya tidak ada kemudian muncul. Iblis tau titik kelemahanku hingga dia menggodaku lagi. Dan lagi aku berdo'a tuk dijauhkan dari segala rasa yang membuatku merasa ini adalah mimpi burukku. Tuhan, Kau maha tau apa yang ada dalam hati. Pahamkanlah aku dari setiap kejadian yang Kau kirimkan untukku, karna hal itu adalah hadiah cerita yang Kau buat untukku agar aku memaknai semua itu, agar aku menjadi lebih baik dengan cara men yimak apapun yang tertuju untukku, entah itu yang membuatku bahagia, sedih, kecewa ... Terima kasih, walau aku tau dengan sadarnya jika dosaku menjulang tinggi tapi Kau tetap setia memberiku nikmat tak terhingga seperti halnya aku masih bernafas, masih bisa menulis, bisa melihat, bisa mendengar ... Dan aku disini terkadang terlalu memaksamu serta berprasangka buruk tentang apa yang terjadi terhadapku. Maafkan aku ...

Orang baik takkan kemana

Tuhan, aku iri pada mereka Hingga saat, bolehkah aku menangis karna malu Orang baik itu nyata adanya Orang baik takkan kemana Dan ku harap ku bisa seperti mereka Yang miliki sebuah ketulusan yang amat sangat Tuhan, aku yang masih disini Lewati waktu dengan percuma Aku sadari semua sikap ini salah Tak ku sangka aku masih seperti yang dulu Tuhan, ketika aku ingin meminta maaf padaMu Aku tau jika ini sebuah percuma Aku malu sungguh sangat malu Aku benar-benar tak pantas ... Tuhan, adakah Kau disini Didalam hatiku Didalam rasaku Aku selalu ingin ada jawabMu dari setiap bingungku ini Namun aku tak pernah sadari Jika Kau pertemukan aku dengan petunjukMu Ketika apa yang diharap hanya sekedar khayalan saja — ☔ Moderate Rain, 23°C

Hening ... Tenangkan hatiku lagi

Hening ... Ajak aku dalam menuju kedamaian hati Pengaruhi aku, agar aku bisa percaya pada nasihat-nasihat itu Jadikan aku iri, pada kemesraan mereka Mudahkanlah aku mengubah benci menjadi cinta Jauhkan aku tuk terlalu benci dan cinta Hening ... Tenangkan hatiku lagi Genggam hatiku hingga saat air mata ini tertukar oleh senyuman Buat aku percaya jika semua ini palsu dan tak terlalu penting Nasihat kan aku agar ku bisa melupakannya dan tak usah terlalu menanti Hening ... Ingatkan aku jika ku punya Tuhan Ingatkan aku tuk selalu bersyukur Ingatkan aku tuk bisa menahan diri dari segala yang menjerumuskanku

Ada malas ditengah kesibukkanku

Ada malas ditengah kesibukkanku Hingga lagi-lagi dan lagi Ku rebahkan tubuh ini Dan aku tak bisa membedakan Antara malasku dan lemahnya tubuh ini Ada perasaan percuma Bingung Tak yakin Tak ada peningkatan Tak ada perubahan Dari setiap upayaku Hingga sungguh aku malas bertanya Ada apa denganku Sibuk adalah anugrah Namun sibukku ku ganti Dengan foya-foya dalam kemalasan Waktuku hilang dengan sia-sia Kesadaran ini, tampak tak berfungsi Ketika aku tau jika ini salah Namun aku tetap asyik menjalankannya

Maaf tuk tubuh ini

Maaf tuk tubuh ini Pinjaman dari Tuhanku Tak ku rawat dengan baik Hingga rasa sakit Kian aku terima Begitu banyak Begitu lama Dan aku hidup Dalam ketidaknyamanan Membawa penuh beban Dan aku tak tau Cara untuk melepas semua itu Maaf tuk tubuh ini Kian menjadi rusak Menjadi lemah Menjadi tak bergairah Dan air mata selalu terjatuh Maaf tuk tubuh ini Dan aku menanti dan berdo'a Agar aku dapati cinta Namun hasilnya nihil Maaf tuk tubuh ini Aku yang tak pandai Bahagiakan tubuh ini Hingga aku terdiam mematung begitu lama Maaf tuk tubuh ini Disaat aku begitu sempurnanya Miliki semua indra ciptaan Tuhanku Namun aku tak pandai Memperlakukan hal yang baik Untuk tubuhku Maaf tuk tubuh ini Sekalipun ku sadari Jika apa yang ku lakukan salah Namun aku tetap setia Melakukan kesalahan yang sama Maaf tuk tubuh ini Kini ku tak berani berjanji Jika ku kan jauhi kesalahanku itu Karna aku tau Begitu sulitnya aku Melakukan hal itu Secara konsisten Kini