Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Gitu-Gitu Aja!!

Hmm ketika ada hari yang ku isi gitu-gitu aja, namun harapan semakin membludak dan kenyataan tentu saja akan menjawab gitu-gitu aja. Hei ketika dunia begitu tampak penuh warna kenapa juga hanya melihat satu warna yach aku tau ada takut dan bimbang juga prasangka lain yang mempersulit langkahku lalu apakah aku akan gitu-gitu aja? Biarlah pembeda ini hanya aku yang miliki kenapa juga aku harus terlalu mendengarnya dan buat apa mendengarnya jika tiada manfaatnya, bukankah bahagia adalah impianku juga hakku. Mungkin ia dibalik semua itu Tuhan pertemukan aku dengan satu hal dimana memang benar aku tetap harus mendengarnya yach walaupun pada akhirnya aku lebih memilih mendengar apa kata hati walaupun tanpa dukungan juga tanpa do'a mereka, lalu dimanakah sebenarnya letak kesalahanku jika sebenarnya aku jauh lebih bahagia dari sebelumnya, sungguh tak bisakah ada yang memahamiku! Ketika aku berjumpa dengan mereka walaupun mereka benar-benar berbeda satu sama lainnya ya

Tuhanku ada dalam prasangkaku

Tuhanku ada dalam prasangkaku Yach Tuhanku ada dalam prasangkaku Tanpa sadar dan ada saat prasangka baik/buruk tercipta dalam benak Dan hal itu menjadi benar adanya Lalu tercipta sebuah iman yang semakin kuat Atau mungkin meragukan-Nya Sungguh Tuhan sebagaimana prasangkanya Maafkan aku dikala aku hampir meragukan-Mu Hanya karna tiap langkahku dirasa selalu sulit Dan kini langkahku semakin baik Terimakasih kini langkahku semakin baik Karna Tuhanku memang dalam prasangkaku Yach tak ada yang salah ketika Prasangka baik selalu tercipta Baik telah terjadi ataupun belum terjadi Karna memang benar adanya Jika Tuhanku ada dalam prasangkaku Biarkanlah ku latih Prasangkaku lewat syukurku Dengan begitu yakinku semakin kuat Bahwasanya prasangka baik Akan menambah kebaikkan pula

Suara Ketidakikhlasan

Ketika ada suara ketidakikhlasan mencuat dalam hati Suara ini semakin jelas Dan ku perjelas lagi Bahwa aku belum mengikhlaskan Berat lelah adalah salah satu tanda atas reaksi ini Ku mohon jangan ingatkan aku lagi Dosa yang tadinya bukan hakku terdengar, terngiang lagi Ku menatap masa yang bukan atas salahku Hanya dua bisikkan yang selalu mengintaiku ikhlaskan atau tak usah ikhlas Maafkan aku Tuhan Ketika rasa yang tak usah Kembali mentertawaiku Ada rasa aku ingin membunuh hal itu Namun aku hanya bisa menikmati lagu masa itu Dengan tangisan Sungguh akhirnya keadaan sudah sedikit merasa baikkan Ketika waktu sedikit demi sedikit memang menjauhinya Hingga lupa adalah sebuah harapan Dan keikhlasan hanya impian Serta memaafkan adalah satu hal keajaiban Mungkin orang-orang itu sudah membayar atas dosa-dosanya Entah dengan kematian yang membawa beban atau kesengsaraan dunia Sungguh aku tak ingin mendo'akan hal sedemikian Karna hukuman hanya Tuhan yang berwen