Kelak kau begitu menawan di mataku di hatiku, walau aku tau jika saat ini perasaanku masih belum jelas dan ku bertanya pada diriku sendiri "jika ku menerima hal ini karna Tuhanku, untuk apa ku meragukannya!" Hingga saat ku lihat apa alasan-alasanku hingga aku meragukannya, apakah aku membandingkannya dengan yang lain dan sudah jelas jika selainnya jauh lebih menawan, apakah aku meragukannya tanggung jawabnya kelak yang mungkin saja menelantarkanku dan sesungguhnya hal itu hanya sebuah prasangka saja, apakah dia ingin bersamaku karna ada sesuatu yang membuat ku meragukan cintanya bukankah dia pernah berkata jika dia lebih merasa bersyukur akan pertemuanku dan pertemuannya, sungguh aku ingin sekali kau berkata jujur dan tak apa jika kau menyinggung perasaanku jika hal itu kelak bisa memperbaiki hubungan kita, sungguh ku hanya ingin kau lebih dewasa yach lebih dewasa ...
Hingga saat ku merasa iri akan hubungan cinta sejati itu, dimana ada 2 insan saling mencintai, sungguh kenapa hatiku masih bersuara tuk tak usah hidup bersamanya, sungguh ku ingin perkenankan kelak Tuhan tiupkan rasa cinta ke dalam hatiku agar ku ikhlas mendo'akannya, menghargainya, menerima kelebihan dan kekurangannya ...
Aku ingin bersyukur akan keberadaannya, sosoknya, tingkah lakunya, perhatiannya, kebaikkannya, diamnya, tutur katanya ... Sungguh tiada sedikitpun ku tampak menghargainya, sungguh hatiku yang paling dalam bisa menyimpulkan jika dia orang baik namun kenapa hatiku masih enggan dan terlalu banyak berpikir. — ☁ Few Clouds, 19°C @ Jalan Batumas III No.62
Komentar
Posting Komentar