Untuk fajarku yang sudah terlewat dan ku hanya sebentar saja dalam menyapamu. Bukan berarti aku kan tinggalkanmu lagi mungkin esokku ingin berlama-lama lagi denganmu lewati sibukku dalam beraktivitas serta menuju syukurku sebelum shubuhku. Jika Tuhan masih memberiku waktu semoga esokku bisa lewati fajarku dengan rasa syukurku.
Hari ini yang penuh rasa yang tak diharap mungkin ada saat seorang wanita mengalami hal itu dan semoga aku untuk aku sendiri bisa untuk memaklumi dan pandai melampiaskan setiap rasaku tepat pada tempatnya.
Seperti halnya ada rasa ingin membuang sampah dalam perut ini tapi jika
aku salah tempat membuang maka orang akan menciumnya. Terima kasih
untuk diriku sendiri untuk bisa menahan diri dari segala luapan emosi.
Tuhan, hanya Kaulah temanku, sahabatku. Hanya Kaulah yang ku percayakan. Aku bahagia, aku bersedih. Hanya bisa ungkapkan padaMu. Dan itu lebih dari cukup aku mengharap apa-apa lagi terlebih jika ku paksaMu untuk kirimkan sahabat baik untukku. Kini aku tau jika hal itu sekalipun ada ku hanya bisa rasakan lewat mimpi saja. Karna aku hidup didunia bukan untuk sibuk mencari siapakah orang baik didunia ini yang pernah aku temukkan. Karna yang paling utama adalah menjadikan diri sendiri menjadi yang terbaik dalam berbuat baik. Dan aku sadar diri jika orang itu bukanlah aku dan aku disini berharap seperti itu lewat semogaku dan berupaya untuk menggapai hal itu.
Tuhan, terima kasih atas nyawa ini yang masih melekat dalam tubuh ini. Terima kasih atas anugrah waktu, anugrah cinta, anugrah rizki, anugrah kesehatan, anugrah keajaiban ... Terima kasih aku pernah hidup didunia menjadi manusia yang penuh dengan segala keberuntungan dan nasib baik dan bahagiaku lebih besar dari segala penderitaanku. Terima kasih atas segala yang tertuju untukku, baik itu yang membuat aku bahagia ataupun yang membuat hatiku sangat terluka. Terima kasih ada cerita dalam hidupku dan aku lewati semua itu dengan penuh ekpresiku yaitu sebuah senyuman, tertawa, marah, menangis dan semua rasa yang pernah ada. Terima kasih untuk hidup hingga aku berada didetik-detik ini yaitu ungkapkan segala rasa padaMu.
Tuhan, hanya Kaulah temanku, sahabatku. Hanya Kaulah yang ku percayakan. Aku bahagia, aku bersedih. Hanya bisa ungkapkan padaMu. Dan itu lebih dari cukup aku mengharap apa-apa lagi terlebih jika ku paksaMu untuk kirimkan sahabat baik untukku. Kini aku tau jika hal itu sekalipun ada ku hanya bisa rasakan lewat mimpi saja. Karna aku hidup didunia bukan untuk sibuk mencari siapakah orang baik didunia ini yang pernah aku temukkan. Karna yang paling utama adalah menjadikan diri sendiri menjadi yang terbaik dalam berbuat baik. Dan aku sadar diri jika orang itu bukanlah aku dan aku disini berharap seperti itu lewat semogaku dan berupaya untuk menggapai hal itu.
Tuhan, terima kasih atas nyawa ini yang masih melekat dalam tubuh ini. Terima kasih atas anugrah waktu, anugrah cinta, anugrah rizki, anugrah kesehatan, anugrah keajaiban ... Terima kasih aku pernah hidup didunia menjadi manusia yang penuh dengan segala keberuntungan dan nasib baik dan bahagiaku lebih besar dari segala penderitaanku. Terima kasih atas segala yang tertuju untukku, baik itu yang membuat aku bahagia ataupun yang membuat hatiku sangat terluka. Terima kasih ada cerita dalam hidupku dan aku lewati semua itu dengan penuh ekpresiku yaitu sebuah senyuman, tertawa, marah, menangis dan semua rasa yang pernah ada. Terima kasih untuk hidup hingga aku berada didetik-detik ini yaitu ungkapkan segala rasa padaMu.
Komentar
Posting Komentar