Langsung ke konten utama

Keajaiban suatu hariku

Pernahkah kau berharap akan sesuatu datang padamu dan hal itu kau yakini seyakin-yakinnya tanpa ada secuil pun ragu yang menyelinap dalam hati, maka beruntunglah dirimu karna apa yang kau harap itu akan menjadi nyata adanya, sungguh keajaiban itu akan datang jika apa yang kau inginkan itu seolah sudah ada dalam benakmu tanpa semoga yang berlebihan. Hmm dan hal itu hanya berlaku buat mereka yang tulus, bahagia dan yakin tanpa sedikitpun berpikir atau bertanya "apakah ini mungkin?" Hmm orang ini hanya bisa berkata "Suatu hari aku akan memiliki hal itu" sembari tersenyum bahagia dan sangat meyakini bahwa suatu hari apa yang diinginkannnya akan ada dalam genggamannya. Lalu bagaimana jika apa yang diharapkan tak jua datang? sungguh kalaupun apa yang diharapkan tak jua datang, maka orang ini sama sekali tidak peduli toch dia merasa bahagia, hati dan pikirannya hanya terisi "suatu hari aku memiliki hal itu" sambil berusaha semampunya untuk meraih apa yang ingin diraihnya.

Keajaiban suatu hariku, kupoles dengan rasa yakin yang amat sangat tanpa sedikitpun meragukan Tuhan, ketika ku berdo'a meminta sesuatu pada-Nya. Kau tahu apa yang disukai Tuhan agar apa yang kita inginkan akan segera sirna? yach aku tahu Tuhan selalu mengabulkan do'a siapapun dia atas kehendak-Nya namun waktu untuk dikabulkannya itu berbeda-beda, ada yang sebentar ada yang lama atau apa yang kau harap tergantikan oleh sesuatu yang lain dan hal ini pikiran kita dibuat tak menyadari bahwa sebenarnya apa yang kita harapkan sebenarnya sudah dikabulkannya hanya saja digantikan yang lebih baik oleh Tuhan, juga ada yang mungkin tampak tak pernah dikabulkan, buat yang percaya akhirat, maka apa yang pernah kau harap di dunia akan digantikan di akhirat dengan sesuatu yang lebih spesial. Yach bagaimanapun semesta ini akan mendukungmu ketika kau benar-benar yakin, dan berusaha terus-menerus kalaupun jatuh maka bangkit lagi dst sampai ketemu bahwa ternyata apa yang usahakan tak pernah sia-sia. Maka tinggalkanlah jejak sebanyak-banyaknya dalam bukti nyata entah itu sebuah upaya dalam berdo'a dan usaha dalam meraihnya. Kau tahu pemenangnya adalah mereka yang banyak bergerak dalam meraih sesuatu bukan yang terdiam terlalu banyak mengeluh. Keajaiban itu memang ada namun hal itu akan datang sesuai logika seperti bukti nyata dalam upaya untuk berusaha.

Libatkanlah hati sekali lagi libatkanlah hati yaitu merasa yakin bahwa hal itu akan menjadi nyata, kenapa harus yakin, karna jika tidak yakin/ragu maka sesuatu yang rugi, kesal, gelisah akan menimpamu sekalipun kau keras dalam berusaha. Yach cobalah pikirkan baik-baik, cobalah lihat apa yang kau punya saat ini, bukankah sebelumnya kau hanya sebatas berharap bahwa hal itu kelak akan kau miliki, sungguh jika kau menyadari bahwa "keajaiban suatu hari" itu selalu menjadi nyata.

Yach ini hanya sekedar pengalaman pribadi mungkin kau juga pernah mengalami, dimana aku selalu berkata dalam hati saat ada sesuatu yang kulihat dan aku ingin memilikinya, contohnya ketika ku lihat laptop, android, buku, baju, sepatu, tas dan hal-hal kecil lainnya di toko-toko, waktu aku belum memilikinya aku selalu berkata dalam hati "kelak aku memilikinya" kau tahu waktu itu aku sama sekali tak punya uang. Namun lambat laun satu-persatu aku miliki dengan waktu yang bervariasi entah itu lama ataupun sebentar, yang jelas waktu itu aku tidak terlalu memikirkan kapankah hal itu akan terjadi, karna hatiku hanya cukup meyakini bahwa hal itu akan aku miliki.
Contoh lainnya adalah masalah prestasi, dulu waktu kecil aku selalu merasa yakin jika ada lomba lari aku pasti juara pertama, atau waktu sekolah yakin akan ranking satu atau karya tulis akan lolos maka semua itu bisa terjadi ketika hatiku benar-benar yakin dan seolah hal itu menjadi nyata. Sungguh keajaiban suatu hariku hanya bisa berlaku ketika ku merasa yakin seolah apa yang ku harap itu akan menjadi nyata, kau tahu yakin bukan sekedar yakin begitu saja, karna yakin yang sebenarnya yakin yang melibatkan usaha yang keras dan do'a yang tulus juga perasaan bahagia.

Komentar