Ku tak tahu perasaan apakah yang sedang melekat pada diri ini. Apakah aku terganggu akan satu hal hingga ku mencari solusi tuk menghentikan hal yang membuat aku terganggu lalu tak lama aku memilih satu hal yang sesungguhnya hal itu membuat aku ragu yach benar-benar sangat meragukan hingga saat apakah aku salah dalam sebuah pilihan, bukankah aku berharap dan berniat jika pencarianku ini tepat pada orang-orang yang baik dan tidak berharap pada sesuatu yang tampak terlampaui. Dan aku dia hingga saat berjumpa, tiada rasa, tiada ingin, tidak mungkin, sulit di percaya ... Dan aku bingung bagaimana caranya aku bisa menghentikan semua itu tanpa melukainya sungguh aku tak sedikitpun ada rasa itu, rasa yang paling aku inginkan. Oh Tuhan, aku terjebak oleh pilihanku sendiri, aku masuk ke dalam jurang yang entah bagaimana caranya aku lepas dari semua itu. Sungguh salahkah jika perasaan itu masuk dalam dilemaku. Benci dan semakin benci itu semakin merasuk dalam jiwa, tak sedikitpun aku ingin melihatnya lebih lama, ada yang salahkah dengan perasaan seperti ini, hingga ku berdo'a pada Tuhanku tuk beriku petunjuk yang terbaik namun aku lagi tak peka akan jawabanNya, hingga aku berakhir melukainya karna ku sudah tak tahan lagi dan diapun mungkin tak kuat lagi dan bingung kenapa dia di hadapkan dengan orang seperti diriku.
Hening namun rasa
tak enak itu sudah pasti jelas ada dalam lubuknya dan apakah waktu itu
aku sudah lega, sungguh aku tidak sedemikian, entah kenapa baru aku
sadari jika ia tak sedikitpun bersalah, ada apa dengan diri ini selama
ini, bagaimana bisa dengan mudahnya melukainya, menghempaskannya, apakah
aku tidak tau dia juga manusia biasa yang miliki perasaan seperti aku.
Lalu kenapa aku memperlakukannya seperti itu.
Astaghfirulloh ya Allah, maafkan aku, hingga aku tak apa berusaha meredakan semuanya kembali karna ku tak ingin dia begitu terluka akan perlakuanku ini. Hingga saat ku hubungi dia yang entah sesungguhnya aku bingung mau bilang apa, tapi ada sesuatu yang membuat aku lega yach sangat lega, karna justru dia yang menghubungiku hingga ku terdengar suara nasihat, suara kedewasaan menghantarkan sanubariku. Oh Tuhan, apa aku menyukai suara itu, sungguh selama ini aku kemana saja. Tak sedikitpun dia miliki benci untukku. Dan aku bersyukur dia baik-baik saja. Ku hanya bisa miliki sepotong semoga, ku harap ku bisa sepertimu yang mencintai Dia Tuhan kita Allah dengan sepenuh hati. Cintai aku karna Allah ...
— ☔ Light Rain, 19°C @ Jalan Batumas II
Astaghfirulloh ya Allah, maafkan aku, hingga aku tak apa berusaha meredakan semuanya kembali karna ku tak ingin dia begitu terluka akan perlakuanku ini. Hingga saat ku hubungi dia yang entah sesungguhnya aku bingung mau bilang apa, tapi ada sesuatu yang membuat aku lega yach sangat lega, karna justru dia yang menghubungiku hingga ku terdengar suara nasihat, suara kedewasaan menghantarkan sanubariku. Oh Tuhan, apa aku menyukai suara itu, sungguh selama ini aku kemana saja. Tak sedikitpun dia miliki benci untukku. Dan aku bersyukur dia baik-baik saja. Ku hanya bisa miliki sepotong semoga, ku harap ku bisa sepertimu yang mencintai Dia Tuhan kita Allah dengan sepenuh hati. Cintai aku karna Allah ...
— ☔ Light Rain, 19°C @ Jalan Batumas II
Komentar
Posting Komentar