Langsung ke konten utama

Ilusi yang membawa nikmat palsu



Semakin tak ada yang istimewa, gairah hidup tertutup ilusi yang membawa nikmat palsu. Oh Tuhan, ku ingin membayar semua yang sudah sengaja ku tinggalkan itu, aku tidak tau jika godaan semacam ini membuat aku kecanduan akan satu hal hingga bertambah hal-hal lainnya. Tak menyangka jika aku telah melakukan beberapa hal terlarang secara berlebihan hingga ku berpikir jika aku tidak jauh berbeda dengan mereka. Maaf ini mungkin tak ada gunanya jika nanti atau esok atau mungkin esoknya lagi terulang lagi. Dan lagi aku bertanya-tanya "apa yang harus aku lakukan? kenapa ini bisa begini? ... " sungguh aku ingin membunuh sikap buruk ini, sungguh aku tidak tau caranya, walaupun ribuan kata positif sudah familiar di telingaku.

Aku tau dengan sadarnya jika Tuhan begitu sayangnya padaku dengan limpahan waktu, kesehatan, rizki, kasih sayang ... yang selalu hadir untukku setiap harinya, lalu apa yang bisa aku beri untuk dunia ini, sungguh pagi, siang, sore, malam, fajar ... ku lewati begitu saja dan ku isi dengan ilusi dosa yang memabukkan jiwa ini. Oh Tuhan, Kau tau apa yang ada dalam hati ini, aku juga tak ingin bersikap seperti sedemikian dimana waktuku ku isi dengan ilusi sia-sia yang telah membuatku tak menyadari jika waktu telah berlalu dan ku tak melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Oh Tuhan, ku tak menanti siapapun, aku hanya menanti diriku sendiri tuk mengubah apa yang sepatutnya di ubah. Namun ku mengira hal itu sangat mudah ternyata aku hanya merasa mudah untuk membuat alasan yang tak penting. Maafkan aku ... Maafkan aku ... Maafkan aku ...

Komentar