Aku
menjerit di dalam hati, tiada yang mendengar selain aku, Tuhan dan malaikat. Aku memohon pada diriku
sendiri untuk menjadi apa yang ingin aku impikan. Rasa jauh, berat dan lelah
telah menimpa didalam benak raguku. Aku takut kalah dalam melawan keraguanku
dalam mencapai impian. Aku ingin menjadi pemenang dalam melawan hatiku sendiri
yang masih beracun yang dapat menggoyahkan keyakinanku dalam mengejar impian.
Semua pasti bisa, aku tahu semua pasti bisa namun sebelum semua beranjak pergi
menuju impian dapatkah aku menyiapkan diri jika impianku masih panjang dilalui.
Tidak
usah sadar saja jika tiba-tiba aku teringat jika ini adalah masalah yang tak
kunjung selesai. Awalnya aku benar-benar memikirkan hal ini namun lama-lama aku
semakin terbiasa jika hal ini sudah menjadi bagian jiwaku namun ketika aku
tiba-tiba benar-benar teringat jika masalah ini terlalu lama dan hanya memakan
waktu yang tidak berarti aku semakin bingung seolah sudah ada diujung jurang yang
hanya selangkah lagi akan jatuh. Sebenarnya sudah jatuh namun aku harus
bangkit, tak apa aku telah menerima penghargaan dari diriku sendiri bahwa aku
masih bisa bertahan dibanding aku terjatuh tanpa ada sesuatu yang lebih berarti
selain ilmu.
Komentar
Posting Komentar