Sendiri aku sendiri mencari
sebuah jati diri. Aku bingung dan kacau setelah aku berjalan, mengitari,
berputar-putar dan belum jua menemukan apa yang menjadi tujuanku. Tujuanku
masih bingung, maka bingung pula alam mengantarku dalam sebuah perjalanan yang
akan membawaku kemana. Aku menjadi sensitif dan semakin sensitif ketika ada orang
yang bertanya dengan pertanyaan itu-itu saja sampai ratusan kali. Aku menjadi
sangat bosan melihat wajah-wajah yang bertanya itu-itu saja. Aku ingin marah
dan teriak namun sayang aku bisa melakukan hal itu dalam sebuah mimpi dalam
tidur saja. Aku hanya bisa menahan tangisan dan tetap saja air mata tetap
terjatuh dan memohon maaf pada diriku sendiri “maafkan aku.”
"Apapun yang tertuju padaku adalah hal yang baik yang kelak membuatku tersadar akan hikmah hidup ini"
Komentar
Posting Komentar