Aku yang berkata pada diriku
sendiri memaksa untuk apa yang ingin kurasa namun pahit dan malas terlalu
dominan dalam diriku entah apa lagi cara agar aku menjadi apa yang ku ingin dan
aku memohon pada diriku sendiri juga pada Tuhan atas apa yang terjadi pada
diriku sendiri agar aku ingin baik-baik saja. Dan ketika kenyataan buruk
tiba-tiba muncul dalam sebuah semangat dan bahagia aku seolah-olah ada dalam
lautan yang jernih yang tiba-tiba muncul sampah-sampah yang membuatku sesak tak
bisa bernafas lagi dan ternyata sebenarnya semua itu adalah omong kosong. Semua
yang hadir hanya sebuah cerita saja yang dapat membuat aku kuat maupun lemah
dan hanya untuk memperlambat waktu saja menuju apa yang akan direncanakan aku
hanya perlu meneruskan apa yang sedang aku perjuangkan. Yach dialah sebuah
“ikhtiar” dengan iringan do’a.
"Apapun yang tertuju padaku adalah hal yang baik yang kelak membuatku tersadar akan hikmah hidup ini"
Komentar
Posting Komentar