Langsung ke konten utama

Ikhtiar


Aku yang berkata pada diriku sendiri memaksa untuk apa yang ingin kurasa namun pahit dan malas terlalu dominan dalam diriku entah apa lagi cara agar aku menjadi apa yang ku ingin dan aku memohon pada diriku sendiri juga pada Tuhan atas apa yang terjadi pada diriku sendiri agar aku ingin baik-baik saja. Dan ketika kenyataan buruk tiba-tiba muncul dalam sebuah semangat dan bahagia aku seolah-olah ada dalam lautan yang jernih yang tiba-tiba muncul sampah-sampah yang membuatku sesak tak bisa bernafas lagi dan ternyata sebenarnya semua itu adalah omong kosong. Semua yang hadir hanya sebuah cerita saja yang dapat membuat aku kuat maupun lemah dan hanya untuk memperlambat waktu saja menuju apa yang akan direncanakan aku hanya perlu meneruskan apa yang sedang aku perjuangkan. Yach dialah sebuah “ikhtiar” dengan iringan do’a.

Komentar