Langsung ke konten utama

Menyisakan Tuhan


Dalam setiap langkahku, dalam setiap nafasku, dalam setiap sibukku, dalam setiap renunganku, dalam setiap ...
Aku mengutamakan siapa yang paling ada dalam hati dan pikiranku
Aku kadang sadar namun setelah itu aku mengabaikan kembali
Sungguh aku memperlakukan-Mu bagai sisa
Padahal Engkaulah yang telah menjadikanku berlimpah nikmat

Aku benar-benar malu
Ada disaat aku berharap pada-Mu akan sesuatu
Namun nyatanya aku datang pada-Mu saat butuhnya saja
Kau tahu, biarkan saja kau persulit aku
Karna aku memang bersalah dan hal itu benar-benar tak layak aku miliki
Yaitu hal yang paling aku inginkan

Aku malu, aku benar-benar malu
Ada disaat aku benar-benar tidak tahu diri
Karna aku memaksamu untuk mengabulkan apa yang kuingin
Namun setelah kau kabulkan
Aku masih tetap saja berkeluh kesah dengan alasan lain lagi
Sungguh aku layak dipersulit dirimu akan satu hal lain yang paling aku harap

Yach dalam setiap gerikku
Ternyata kau bukan yang paling aku utamakan
Aku tahu kau ada dalam hati dan pikiranku
Namun kau hanya ada diurutan terakhir dalam setiap langkahku
Dan dunia ini menjadi hal utama bagiku
Padahal dunia fana ini hanya sekedar basa-basi
Untuk sekedar menghabiskan waktu
Namun aku salah cara
Karna dunia yang kucari ini hanya untuk sekedar foya-foya

Maafkan aku, Ampuni aku
Yang telah memperlakukan-Mu sebagai sisa


Komentar