Apa perlu ku sebut namaku dan namanya dalam jorney ini. Sekalipun ini rahasia sangat rahasia, tetap saja aku malu, bahkan ketika bibir ini berucap namanya, hal itu tampak sesuatu yang sulit aku lakukan. Sekalipun ini rahasia, kelak jika aku mati tanpa menghapus jejak rahasiaku, apa yang akan terjadi?
Ada saat aku ingin melepasmu, mengikhlaskanmu, mendo'akanmu, tetap berprasangka baik ... Hal itu benar-benar tidak mudah dan ingin ku temukan "kecuali" itu dalam nyataku.
Sempat ku berpikir dan berprasangka jika kamu sudah lelah hadapiku, sedang bahagia untuk hal lain, sedang sibuk, mencari selain aku atau mungkin sedang menungguku, benarkah kau menungguku, mmm sepertinya tidak, justru aku sedang menunggu kekonyolanmu itu. Kau tau ku mengira kau sudah lupakanku hingga tak ada komunikasi dalam waktu yang lama, bahkan kamu sudah hampir lenyap dalam pikiranku, tapi sesuatu yang tak terduga hinggap lagi dalam pikiranku dimana sebelumnya memang aku yang menyapamu duluan. Dan tiba-tiba kau to the poin lalu aku lagi-lagi mencoba mencari alasan agar memang kita tak mungkin bersua ... Sungguh aku menyukaimu tapi kita tak mungkin bersatu. Sungguh aku menganggapmu bercanda, taukah kau akan hal itu! Dan kau salah pilih orang sepertiku. Maafkan aku
Komentar
Posting Komentar