Kata-kata
baik, cerita baik, pengalaman mereka, aku temukan disaat kumendengar maupun ku
melihat. Aku ingin lebih baik dari mereka, karna itu penyebab aku terdiam
sesaat untuk menyimak cerita mereka. Ada banyak hal yang belum aku ketahui di
dunia ini, bahkan untuk mengenal diriku sendiri masih dalam kata-kata tanya
dalam hatiku. Aku oh aku, cintai aku, bahagiakan aku, senyumlah, cintailah,
sabarlah, ku akan menjadikan diriku menjadi apa yang ku ingin, maka
persiapkanlah mental ini untuk terbang kearah angin yang tak jelas, ikuti dulu,
biasakanlah, kuatkanlah, maka aku akan melawan arah angin ini dengan
kekuatanku.
Kau bertanya
aku masih menjadi apa yang terdahulu. Hatiku ingin menjawab aku pun tak ingin
apa yang kau ketahui olehmu tentang apa yang kualami. Aku malu untuk
menceritakan apa yang menjadi milikku sekarang ini, dan kau mencoba untuk
berempati padaku dengan tidak bertanya tentang sesuatu yang membosankan itu,
tentang cerita yang paling penting yang masih tampaknya belum ada kemajuan.
Walaupun kau tidak bertanya, aku senang kau lebih mengerti dari yang apa
kuduga, tapi sekali lagi jangan khawatirkan aku, karna aku masih baik-baik
saja. Aku tidak diam dan aku sedang sibuk mengasah apa yang menurutku hal itu
adalah potensiku.
Aku tahu hal
yang paling penting dari setiap detik itu sudah berlalu. Aku menumpuk
kesalahan, kegagalan, dosa, putus asa, tangisan, gila dll. Aku telah mengalami
yang tak pernah ku kira itu. Bercampur aduk rasa dalam hati, ingin segera
mendapatkan apa yang kuimpikan. Namun tak kunjung dapat.
Hari sabtu
ini aku duduk sendiri diperpustakaan dan membaca kisah seorang anak remaja
korea yang yang hanya memiliki 4 jari saja dalam dua tangannya, walaupun
seperti itu dia sangat optimis dalam menjalankan hidupnya, dia adalah seorang pianis
yang sangat pandai memainkan pianonya. Sungguh aku malu padanya, karna aku yang
jauh lebih normal darinya masih saja mengeluh pada Tuhan. Tak sengaja aku
mendengar ada seseorang yang sedang saling berbagi pengalaman, aku membaca
sambil mendengar apa yang memang terdengar olehku. “Dalam setiap do’a kita,
Tuhan tak pernah tidak mengabulkan do’a kita, dan hanya waktulah yang dapat
membuktikan apa yang pernah kita minta,” itulah kata-kata seseorang yang
membuat aku sedikit lega dari setiap ketakutanku, keraguanku dalam menjalankan
hidupku sendiri. Hanya waktulah yang dapat merubah segalanya, dan saat inilah
yang dapat mendominasi dari segala perubahan itu. Perjuangan dalam perjalanan
hiduplah yang paling berperan penting dari makna hidup yang sebenarnya, bukan
dari hasil yang sudah dicapai.
Terimakasih
pada yang sudah memberiku waktu untuk berhenti sejenak dalam menyimak sesuatu
yang membuat aku sadar, bahwa hidup ini sangat menarik yang membuat aku keras
berpikir dan menjadi pusing tujuh keliling untuk mencari makna hidup yang aku
cari, walaupun seperti itu aku sangat menikmati apa yang membuat aku pusing
tersebut, karna jika semuanya serba
instan maka aku malas dalam bertindak.
Hari ini aku hanya perlu untuk bersyukur bahwa Tuhan sangat sayang padaku.
Semakin baik
dalam berkata, maka harus semakin baik pula dalam bertindak. Aku ingin
membuktikan semua itu, walaupun masih lama apa yang mungkin terjadi.
Aku yang
disini masih bertahan, apa yang kuyakini. Biarkan aku keras kepala dalam
mencapai apa yang kutahani demi agar aku menjadi kuat. Walaupun suatu hari aku
mengetahui, sebelah mana yang salah dari setiap apa yang kulakukan pasti aku
akan mengetahui dan mencoba mengubah apa yang memang harus kuubah.
Lama sekali,
namun sebentar apa yang kurasa. Melewati yang sudah dijejaki begitu sangat
mudah, namun apakah jejak tersebut benar-benar membekas yang membuat aku tahu
arti dari setiap jejak tersebut. Help me, aku masih memohon dan meminta tolong
pada diriku sendiri, tolonglah yakinkan, barakan semangat setinggi-tingginya,
jangan dengarkan bisikan-bisikan yang tiada arti. Walaupun perjalanan masih
panjang, namun apakah hal itu dosa. Tuhan tak pernah pertanyakan kenapa jalanku
masih panjang.
Aku akan melawan diriku sendiri dengan pedang yang lebih
tajam, sudah aku runcingkan dan kuatkan dengan banyak membaca, menulis,
mendengar, pengalaman, sabar, do’a, perjuangan keras, belajar, senyum, tak
peduli, karya, hikmah, cinta, tahu diri, instropeksi diri, memperbaiki,
mengasah, bahagia, menikmati, yakin.
Komentar
Posting Komentar