Masih jauh atau dekat, aku masih belum tau.
Terkadang aku berhenti bukan sejenak melainkan berhenti dengan panjang yang
tidak tahu menunggu apa lagi. Bingungku mengitari kepalaku, tiada akhir aku
berpikir dengan topik yang sama, bosanpun tidak pernah dipertanyakan. Aku ingin
bersahabat dengan diriku sendiri, belum tahu bagaimana caranya aku bisa
berdamai dengan diriku sendiri. Kekuatan terkadang datang hanya dengan
tiba-tiba dan lenyap pun datang dengan tiba-tiba pula. Aku masih disini didunia
yang masih sama, aku sudah menatap lebih jauh, namun manja dan egoku masih
milik aku, tetapi setidaknya aku bisa lebih baik lagi walaupun itu masih kata
aku.
Terimakasih
saja untuk diriku sendiri karna masih bisa memilih sesuatu yang lebih baik,
sesuatu yang paling berguna dan paling dibutuhkan. Karna aku ingin bersahabat
dengan diriku sendiri. Bisakah! Yach aku pasti bisa walaupun tidak sekarang,
aku memulai proses niatku aku cicil sedikit-demi sedikit. Aku yakin aku akan
mendapatkan hatiku sendiri, aku ingin diperhatikan oleh diriku sendiri.
Selamat
datang bahagia, kali ini aku mencari rumus untuk mendapatkan kebahagiaan, tak
ada yang tahu kebahagiaan seperti apa
yang sebenarnya yang aku ingin. Yang penting hati ini bisa bahagia dibalik syukurku
yang sebenarnya bukan sekedar kata-kata.
Wahai cinta
aku belum memikirkan seperti orang yang pikirkan tentang cintamu. Hati pun
sebenarnya sangat mudah untuk jatuh cinta, aku masih jatuh cinta pada kehidupan alam saja, aku
belum benar-benar mencintai pada seseorang, karna aku memang belum
menemukan atau merasakan kalaupun dipaksakan untuk menyukai cintamu, sungguh
hal itu begitu tidak penting untukku, karna aku ingin merasakan secara alami
saja. Dan jika Tuhan sudah mengijinkanku untuk dipertemukan oleh sang cinta
kuberharap aku menyukainya dan dia menyukaiku. Dan bukan berarti aku selalu
menutup diri untuk sang adam namun aku ingin memantaskan diriku untuknya, karna
siapapun yang aku pilih maka aku harus memiliki apa yang diinginkan dia.
Sebenarnya
aku bisa, aku hanya perlu sebuah energi dari luar yang dapat mendukungku dan
sebelum datang dari energi luar aku memang harus mengeluarkan energi di dalam
diriku sendiri, karna semuanya bukan dari orang lain dalam mengubah nasibku
namun diri sendirilah yang dapat mengubah diriku sendiri. Yach aku terkadang
memang menyadari semua yang harus aku lakukan, aku harus kuat dan bahagia juga
yakin pada mimpi-mimpiku. Ayo aku akan mendukungmu untuk menuju kearah yang
lebih baik. Aku harus membuktikan bahwa aku benar-benar melakukan, bertindak,
berdo’a, berusaha dengan penuh keyakinan. Aku
pasti mendapatkan habbit diriku sendiri agar aku bisa mengendalikan
diriku sendiri dengan baik. Ayo kuatkanlah hatimu karna semua belum terlambat,
biarkan orang lain berlari dengan gayanya sendiri dan aku haru menjadi diriku
sendiri, kejar ilmu setinggi langit dari manapun itu.
Ketika aku
menangis lagi, dengan sadar aku memang tak ingin menangis dengan alasan karna
mereka yang membuat aku menjadi begini yang tak jauh beda dengan rasa mengeluh
maupun putus asa. Aku masih berusaha mengoptimalkan agar aku harus lebih sabar
lagi serta membuat karya sebanyak mungkin, yach aku harus bangga pada diriku
sendiri karna aku pandai menciptakan lagu serta menulis dan membaca banyak buku,
aku hanya tinggal melanjutkan proses selanjutnya yaitu sebuah keberanian untuk
menjual karyaku dengan penuh percaya diri serta sudah mempersiapkan diri
mentalku. Walaupun kata orang karyaku tak masuk akal atau tidak mungkin atau
yach sesuatu yang dapat menjatuhkanku. Yach pokoknya tak ada yang tak mungkin
semua bisa terjadi begitu saja dengan ijin Tuhan.
Yach aku harus optimis untuk melanjutkan hidupku yaitu dengan
menjalankan perintah Tuhan menjauhi segala larangannya serta memperbaiki semua
tingkah lakuku, dan belajar terus belajar banyak membaca, berlatih menulis, dan
menginstall hal-hal yang baik serta ilmu ilmu ilmu serta banyak beramal.
Komentar
Posting Komentar