Langsung ke konten utama

Masih jauh atau dekat!

          Masih jauh atau dekat, aku masih belum tau. Terkadang aku berhenti bukan sejenak melainkan berhenti dengan panjang yang tidak tahu menunggu apa lagi. Bingungku mengitari kepalaku, tiada akhir aku berpikir dengan topik yang sama, bosanpun tidak pernah dipertanyakan. Aku ingin bersahabat dengan diriku sendiri, belum tahu bagaimana caranya aku bisa berdamai dengan diriku sendiri. Kekuatan terkadang datang hanya dengan tiba-tiba dan lenyap pun datang dengan tiba-tiba pula. Aku masih disini didunia yang masih sama, aku sudah menatap lebih jauh, namun manja dan egoku masih milik aku, tetapi setidaknya aku bisa lebih baik lagi walaupun itu masih kata aku.
        Terimakasih saja untuk diriku sendiri karna masih bisa memilih sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang paling berguna dan paling dibutuhkan. Karna aku ingin bersahabat dengan diriku sendiri. Bisakah! Yach aku pasti bisa walaupun tidak sekarang, aku memulai proses niatku aku cicil sedikit-demi sedikit. Aku yakin aku akan mendapatkan hatiku sendiri, aku ingin diperhatikan oleh diriku sendiri.
        Selamat datang bahagia, kali ini aku mencari rumus untuk mendapatkan kebahagiaan, tak ada  yang tahu kebahagiaan seperti apa yang sebenarnya yang aku ingin. Yang penting hati ini bisa bahagia dibalik syukurku yang sebenarnya bukan sekedar kata-kata.
        Wahai cinta aku belum memikirkan seperti orang yang pikirkan tentang cintamu. Hati pun sebenarnya sangat mudah untuk jatuh cinta, aku masih jatuh cinta pada  kehidupan alam  saja, aku  belum benar-benar mencintai pada seseorang, karna aku memang belum menemukan atau merasakan kalaupun dipaksakan untuk menyukai cintamu, sungguh hal itu begitu tidak penting untukku, karna aku ingin merasakan secara alami saja. Dan jika Tuhan sudah mengijinkanku untuk dipertemukan oleh sang cinta kuberharap aku menyukainya dan dia menyukaiku. Dan bukan berarti aku selalu menutup diri untuk sang adam namun aku ingin memantaskan diriku untuknya, karna siapapun yang aku pilih maka aku harus memiliki apa yang diinginkan dia.
        Sebenarnya aku bisa, aku hanya perlu sebuah energi dari luar yang dapat mendukungku dan sebelum datang dari energi luar aku memang harus mengeluarkan energi di dalam diriku sendiri, karna semuanya bukan dari orang lain dalam mengubah nasibku namun diri sendirilah yang dapat mengubah diriku sendiri. Yach aku terkadang memang menyadari semua yang harus aku lakukan, aku harus kuat dan bahagia juga yakin pada mimpi-mimpiku. Ayo aku akan mendukungmu untuk menuju kearah yang lebih baik. Aku harus membuktikan bahwa aku benar-benar melakukan, bertindak, berdo’a, berusaha dengan penuh keyakinan. Aku  pasti mendapatkan habbit diriku sendiri agar aku bisa mengendalikan diriku sendiri dengan baik. Ayo kuatkanlah hatimu karna semua belum terlambat, biarkan orang lain berlari dengan gayanya sendiri dan aku haru menjadi diriku sendiri, kejar ilmu setinggi langit dari manapun itu.
        Ketika aku menangis lagi, dengan sadar aku memang tak ingin menangis dengan alasan karna mereka yang membuat aku menjadi begini yang tak jauh beda dengan rasa mengeluh maupun putus asa. Aku masih berusaha mengoptimalkan agar aku harus lebih sabar lagi serta membuat karya sebanyak mungkin, yach aku harus bangga pada diriku sendiri karna aku pandai menciptakan lagu serta menulis dan membaca banyak buku, aku hanya tinggal melanjutkan proses selanjutnya yaitu sebuah keberanian untuk menjual karyaku dengan penuh percaya diri serta sudah mempersiapkan diri mentalku. Walaupun kata orang karyaku tak masuk akal atau tidak mungkin atau yach sesuatu yang dapat menjatuhkanku. Yach pokoknya tak ada yang tak mungkin semua bisa terjadi begitu saja dengan ijin Tuhan.
        Yach aku harus optimis untuk melanjutkan hidupku yaitu dengan menjalankan perintah Tuhan menjauhi segala larangannya serta memperbaiki semua tingkah lakuku, dan belajar terus belajar banyak membaca, berlatih menulis, dan menginstall hal-hal yang baik serta ilmu ilmu ilmu serta banyak beramal.

Komentar