Langsung ke konten utama

Api membara masih melekat lewat kemarahanku





Yach aku memang tampak sabar dan kuat
Itupun dalam heningku
Apakah aku sabar dan kuat
Ketika ocehan mereka berkoar
Yang membuat telingaku sakit, hatiku panas, kepalaku pening
Sungguh ku mengira aku orang itu
Yang miliki kesabaran disaat semua tampak kacau
Nyatanya kesabaranku masih palsu

Api membara masih melekat lewat kemarahanku
Kenapa aku menjadi mirip denganmu
Hingga saat ku tak pandai membalas kejahatan dengan kebaikkan
Ya Allah ku berlindung padamu dari segala godaan syetan dan amarah ini yang sulit ku redam
Maafkan aku yang selalu mengikuti api amarah ini
Esok pasti ku jumpai hujan kedamaian
Dan aku selalu yakin
Jika semua luka ini lambat laun terobati, terlupakan dan menguatkanku
Terima kasih walau aku tau jika sabarku masih palsu tapi setidaknya kadar amarahku tak sebesar dulu

Komentar