Apa yang sebenarnya aku takutkan, aku khawatirkan kadang menjadi benar adanya dan kadang tidak terjadi seperti sedemikian. Lalu jika hal itu membuatku tak nyaman, semakin rumit dan sulit kenapa aku terlalu percaya pada apa yang belum tentu terjadi hingga reaksi organ tubuhku menjadi tak nyaman tuk menghadapi sesuatu yang belum tentu merugikanku.
Kau tau aku terlalu banyak bermain dengan ilusi konyolku yang mengandung prasangka hingga saat aku takut hanya sekedar melangkah bahkan membayangkan saja. "Ada apa dan kenapa?" Mungkin hal itu sering ku tanyakan dan ku dapati sebuah jawaban jika aku terlalu membandingkan dengan mereka.
Untuk apa ... yach untuk apa ku pelihara hal itu jika nyatanya semua kan baik-baik saja. Kau tau rasa yang ku pelihara itu adalah rasa yang mungkin saja membuatku sulit berkembang, sungguh lubuk hatiku tak inginkan seperti sedemikian. Dan kini ku hanya perlu mempertanggung jawabkan dari apa yang sudah ku abaikan selama ini yaitu "terlambat".
Baiklah tanpa sadari ku sudah mencaci diri akibat kesalahan sengaja dan tak sengajaku. Lalu saat ini, ku hanya bisa apa selain memperbaiki hal kecil walau itu sudah terlambat dan hal yang utama dan sangat penting ku juga perlukan diriku tuk bisa menerima diriku sendiri yang dimana saat itu maupun saat-saat baru saja terlewati ku buat kesalahan yang mungkin Tuhanpun tak suka.
Wahai aku, maafkan aku yang pernah atau mungkin sering dzalim terhadap diriku sendiri. Aku tau aku hanya perlu perhatian dan kasih sayang namun aku tak menyadari jika Tuhan sudah begitu baiknya terhadapku tak bisakah ku tuk bisa lebih menyadari akan hal itu seperti halnya saat ini yang sedang aku rasakan yaitu sebuah ketenangan, kebebasan ... Sungguh Tuhan sangat mencintaiku dan untuk apa ku terlalu bersedih hati hingga ku pelihara rasa-rasa yang membuat aku tak merasa nyaman.
Kini aku hanya sedang menanti sesuatu yaitu menanti diriku sendiri tuk bisa berubah dan memperbaiki diri walau hal itu masalah kecil menurut pandangan orang, namun aku juga perlu bersyukur akan diriku sendiri dimana setidaknya aku punya rasa ingin yang besar bahwa aku ingin lebih baik dan terlebih jika hal itu aku lakukan secara konsisten. Walau hal itu sulit dimataku, aku yakin selama aku melakukan dengan baik dan konsisten sudah pasti semesta kan memberi keadilannya akibat kesungguhanku tuk melakukan hal-hal yang ku anggap baik.
Komentar
Posting Komentar