Langsung ke konten utama

Jika apa yang ku inginkan dipaksa harus ada, apa yang terjadi


Kau tau sempat ku bertanya-tanya pada Tuhan, kenapa upayaku selama ini tidak membuahkan hasil dan sudah tentu aku menunggu dan mengharapkan hal itu terjadi hingga saat ada suatu hari dimana apa yang ku ingin itu terjadi. Ditengah rasa bahagiaku, aku kaget, tak menyangka dan hati ini sangat sakit karna apa yang ku inginkan itu memang benar-benar terjadi namun mengandung hal negatif, sungguh aku tidak mengharapkan hal itu, disaat aku lama menanti dan itu terjadi kenapa apa yang tertuju padaku begitu sangat menyakitkan, hingga saat aku ingin melawan hal negatif itu namun sulit, hingga saat aku ingin melepaskannya dengan cara mengorbankan sesuatu yang aku cinta demi melepas hal negatif yang sudah membuatku sangat kecewa, sakit hati dan mengganggu pikiran. Sial pikirku, "anggap saja aku sedang membuang sial" dari pada aku harus terus menerus menggenggam apa yang membuat aku tidak nyaman.

Kini aku tau, betapa aku, kamu atau kalian mungkin pernah mengharapkan sesuatu dan ingin segera terjadi bahkan memaksa Tuhan lalu Tuhan kabulkan dan ternyata hasilnya tidak sesuai perkiraan malah lebih baik ga usah dikabulkan atau mungkin lebih baik terjadi disaat waktu yang tepat, tapi bisa membuat nyaman. Dan segala sesuatu akan terjadi atas ijinNya, tentunya semua berawal karna kita sendiri yang mengundangnya. Mungkin ia jika kita sadar diri, kenapa yang diinginkan tak jua datang, tapi saat datang ternyata membuat hati tak nyaman. Aku tau ada saat kita di uji yang pada dasarnya kita sendiri yang mengundangnya, hingga saat ku bertanya-tanya kenapa hal itu terjadi, lebih baik hal itu tidak terjadi dan aku tetap bersungguh-sungguh dalam upayaku dan tetap menanti disaat yang tepat atas ijinNya.

Kau tau, aku bersyukur hal itu terjadi tidak sering, tandanya hal positif memang lebih banyak dari hal negatif. Dan rasa marah, sakit hati tentu saja masih ada, setidaknya hal itu berkurang dan seperti biasa aku percaya Tuhan, disaat aku melepaskan apa yang ku cintai, maka jika itu memang miliku maka akan kembali lagi padaku, bahkan Tuhan bisa saja mengganti hal itu dengan yang lebih baik di luar dugaanku. Tapi jika hal itu memang untuk dilepas sebagai tanda mengurangi dosa, maka hal itu juga lebih baik. Bagaimanapun apa yang datang padaku, entah itu membuatku bahagia atau membuat aku seperti sebelumnya yaitu rasa yang benar-benar sangat menyakitkan, akhirnya kembali lagi padaku sendiri, yaitu aku perlu instropeksi diri jangan-jangan sebelumnya aku berbuat dosa atau hal-hal lainnya, pada akhirnya semua sudah tentu ada hikmahnya, dimana aku kan tetap berhati-hati dari setiap kesalahanku dan perlu aku perbaiki, juga hal itu akan menguatkan mentalku di suatu hari. Sungguh Tuhan maha adil, semua akibat tentunya ada sebabnya, dan aku harus lebih berhati-hati juga tetap berusaha sabar, ikhlas dan selalu mencoba menerima apapun yang tertuju padaku entah itu membuatku bahagia atau sebaliknya.

Jika hal tak baik datang, maka ku akan berprasangka "sudah benar adanya" yang berarti semua terjadi atas kehendakNya dan hal itu akibat perbuatan sendiri dan yang diperlukan adalah menerimanya, memperbaiki, lebih berhati-hati dan untuk selanjutnya hidup seperti biasa, jika sudah jatuh tinggal bangun lagi. Pastikan waktu hariku lebih banyak positifnya dibanding negatifnya. Aku tau cerita hidup tak selamanya selalu mendamaikan, ada waktunya begitu rumit dan menyebalkan dan hal itu terjadi pada semua orang, bukan hanya berlaku pada orang yang banyak dosa saja, tapi berlaku buat mereka yang tampak bersih dari dosa.

Komentar