Langsung ke konten utama

Tak bisakah ku menikmati saat ini



Banyak sekali keinginanku dalam pikiran ini, hingga aku jarang sekali memiliki waktu menikmati "saat ini". Aku tau walaupun aku sedang berada di "saat ini" namun pikiran dan hatiku selalu berlari ke masa lalu dan masa depan, kau tau nyatanya aku sibuk melihat sebuah bayangan yang sudah berlalu dan yang belum nyata, hingga saat tanpa ku sadari energiku terkuras oleh bayangan-bayangan yang membuat setiap rasa ini bercampur aduk dan berakhir menjadi lelah begitu saja.

Aku melakukan beberapa hal demi keinginanku terwujud, dan ketika keinginanku belum jua terwujud, gagal terwujud, tak pernah terwujud ... sudah pasti kecewa dalam penantian sudah pasti ada, terlebih jika suara dari luar, pembandingan terus-menerus mengusikku, kau tau akupun tak ingin seperti ini, terlalu lama dalam penantian.

Nyatanya upayaku segitu saja, hingga saat ku sadari jika upayaku terkuras oleh bayangan semu itu, tak bisakah ku sadari jika anugrah waktu yang bernama "saat ini" begitu sangat penting. Berapa kali aku gagal melanjutkan dari segala upayaku, hingga "menunda" terlalu lama membuat aku kehilangan tujuanku.

Tak bisakah aku berhenti saja
Berhenti untuk berharap
Ku hanya perlu melakukan apa yang menjadi tujuanku
Dan jika akhir dari tujuanku tak pernah sirna
Tak bisakah aku tak perlu kecewa, cemas, khawatir terlalu berlebih
Aku tau ini sulit, bahkan aku berkali-kali mencoba menaklukan harapanku agar ku tak berharap, tentu saja aku tak pernah bisa
Lalu apa yang harus aku lakukan!

Kau tau pada dasarnya selalu ada jalan disaat upayaku ku perkenankan pada Tuhan dengan sungguh-sungguh, Dia maha tau, maha adil, maha melihat setiap apa yang ku usahakan dengan sungguh-sungguh, bahkan kita sendiri bisa mengira apa yang akan terjadi, bukankah prasangka apapun yang kita ciptakan sendiri, maka hal itu pula yang terjadi karna Tuhan sesuai prasangka hambanya.

Aku tau ketika hati dan pikiran ini sudah melekat terlalu kuat pada sebuah keinginan, maka kuat pula rasa kecewa ketika keinginan itu tidak terwujud.

Tanya hati berapa kadarku tuk menginginkan hal itu
Tanya hati berapa persen aku berupaya untuk mewujudkan hal itu
Tanya hati berapa kadar rasaku jika hal tidak pernah terwujud
Jika aku berlebihan tuk terlalu melekat pada keinginanku, maka siap-siaplah menerima sebuah rasa berdasarkan kadar rasaku tuk menginginkan hal itu, jika hal itu tak pernah terwujud

Kau tau, ada waktu dimana hal itu sangat penting yang pada dasarnya bisa mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa yaitu "saat ini", aku kamu kalian jika punya "saat ini" apa yang mau kau lakukan, apakah sibuk melihat bayangan semu, atau sibuk melakukan hal yang bermakna, bermanfaat, kau tau pilihan hidup pada dasarnya ada di tangan kita sendiri ...

 — @ Jl. Mengger Girang III No.18, Pasirluyu, R…

Komentar