Langsung ke konten utama

Sungguh lebih baik ku lepas keinginan itu setelah aku panjatkan padaNya



Kau tanya apa yang ku rasa pada apa yang ku inginkan itu, tak bisakah aku lepas apa yang ku ingin itu agar aku tak lelah menanti dan mengharap berlebih hingga energiku tanpa ku sadari mudah terkuras hanya karna memikirkan apa yang ku ingin itu. Sungguh jika hal itu memang mudah aku pun pasti takkan seperti ini. Lalu apa yang harus aku lakukan, bukankah Tuhan membolehkan bahkan Dia senang jika hambanya meminta sesuatu. Aku tau, tapi masalahnya apa yang ku rasa ketika meminta sesuatu padaNya, apakah aku sadar terkadang diri ini meragukanNya dan menunggu penuh keluh kesah, mengharap berlebih menguras energi, tak bisakah aku menunggu sekedarnya saja dan membiarkan jika apa yang ku ingin tak terjadi maka lupakanlah dan tak usah terlalu berharap lagi, sungguh jika memang aku yakin Dia maha mengabulkan kenapa ada rasa lain yang membuat aku seolah lelah menunggu dan meragukanNya, sungguh sadarilah apa yang aku lakukan selama ini hanya menguras energi saja dan sia-sia saja.

Ada kala Dia sudah memberi namun sang diri terkadang tidak peka, sungguh sadarilah wahai aku, Dia benar-benar mengabulkan dan memberi apa yang ku butuhkan disaat aku benar-benar pantas memiliki hal itu. Sungguh sadarilah akan rasaku sendiri, apakah aku yakin, ragu. Sungguh lebih baik ku lepas keinginan itu setelah aku panjatkan padaNya, agar ku tak terlalu mengharap dan lelah menanti. Biarlah hal itu datang mengejutkanku yach disaat aku pantas memiliki hal itu menurutNya.

Komentar