Langsung ke konten utama

Emosi labil



Ya Allah maafkanlah aku yang dulu, yang sekarang, yang akan datang atas segala perilaku yang tidak mengenakan ini hanya karna tak suka dan benci pada orang yang menurutku jahat. Ya Allah mungkin ia ku percaya bahwa di dunia ini pasti ada orang yang baik banget, namun ku hanya bisa melihat dan mendengar mereka dari jauh, kenapa ku memikirkan hal ini, karna aku ingin sekali punya sahabat yang baik. Entahlah untuk apa ku memikirkan hal ini, bukankah sahabatku hanya diriku sendiri, jika ingin menjadi orang baik maka sekuat apakah mental ini atas omongan orang.
Tuhan suka pada orang yang baik, namun sayangnya aku bukan salah satunya, secara ku tau diri bahwa aku memang bukan sedemikian terbukti dengan sebagaimana emosiku ini yang sulit diredam.
Namun aku sangat berterima kasih pada Tuhan yang menjadikan emosiku lebih baik dari sebelumnya karna pengalaman-pengalaman hidup sebelumnya walau hal itu selalu tak mengenakan hati.
Ya Allah dengan sadarnya aku yang masih di dunia ini, ribuan nasihat baik nyata adanya namun sayang aku yang terlalu cinta dunia yang tak jelas ini, ku selalu hiraukan nasihat-nasihat tersebut.
Kata siapa ku tak ingin menjadi manusia yang lebih baik, manusia yang lebih bermanfaat, aku disini setiap saat hanya bisa apa ... Sekalipun aku ingin menjadi orang baik, kenapa hatiku tak damai. Mungkin ia ketika hatiku tak damai dengan keberadaan mereka ku harus mencari cara agar ku bisa mencari alasan tuk selalu mensyukuri setiap ku dengar ucapan yang selalu terdengar tak mengenakan hati.

Komentar