Langsung ke konten utama

Setitik nafas



Terima kasih untuk setitik nafas yang masih bertahan sampai saat ini. Untuk mereka yang berguna, untuk diri yang berguna dan untuk yang belum berguna kelak kita kan berjumpa menjadi manusia berguna. Amiin.
Welcome to night ku duduk sambil tuliskan apa yang ku rasa. Esok mungkin kita berjumpa dengan cerita baru atau cerita lama, tak apa karna nyatanya ku kan selalu baik-baik saja petanda Tuhan sang pelindung dan selalu sayang sama aku. Amiin.
Aku kini bahagia walau air mata selalu keluar karna mungkin aku orangnya bawa perasaan mulu.
Btw bentar lagi tahun kan menuju 2016, impian dahulu masih mengantri. Apa perlu ku tak usah punya mimpi lagi, akh jangan gitu dech hampir putus asa tandanya tidak bersyukur. Oia sory ... Sory ... Aku kan selalu berhati-hati dalam berkata terlebih dalam merasa dan berprasangka.

Komentar