Langsung ke konten utama

Masa lalu


Entah kenapa, apakah kemelekatan masa laluku terlalu besar hingga bermimpipun selalu tentang masa laluku, tentang masa sekolahku. Kau tau terlalu besarnya aku membenci masa laluku, bukan berarti kau mengikutiku di saatku bebas dan terlepas dari masalah masa laluku. Sungguh sibuk adalah harapku dan syukurku, dengan begitu ku hanya fokus pada hal-hal yang sedang ku kerjakan. Benar juga apa kata orang mau benci atau cinta secara berlebihan maka tetap saja diikuti oleh perasaan itu. Sungguh aku ingin biasa saja, masa bodoh saja, ingin sibuk dalam kemanfaatan. Namun ku mengira hal itu mudah, karna sikap yang sudah tercipta ini terlalu lama dan mempersulit apa yang ingin di harap.

Komentar