Langsung ke konten utama

Tak sesakit dulu

 

Terima kasih masih ada hembusan nafas hati tuk selalu ingin lebih baik, aku tau ketika dalam nyataku hal itu masih sulit, ku tau aku pasti sanggup tuk bisa meraih apa yang ku impikan. Mungkin ia aku masih terlalu menanti, terlalu berharap yang akhirnya ku hanya terdiam entah harus apa yang ku lakukan.
Tuhan yang maha baik, walau kau pandang aku jika ada beberapa hal jika sikapku itu tidak baik, maka berilah aku petunjuk agar aku bisa meraih kebahagiaan dengan merasakan dicinta yaitu berilah hembusan syukur ke dalam hatiku.
Sungguh esok dan esoknya ku tak pernah tau, apakah aku kan tetap terdiam disini. Tuhan maafkanlah aku yang tak mampu percaya siapapun, aku ingin bahagia di tempat yang lebih indah dan aku tidak tahu ada dimana selain ku permainkan hatiku agar ku tetap merasa biasa saja dikala mereka merasa khawatir.
Bagaimanapun, apapun itu. Kini, detik ini, apapun yang ku peroleh dari dulu hingga saat ini, ku hanya bisa terima semua itu. Aku tau hatiku selalu menangis sendiri dan ku tak pernah tau alasannya kenapa ku berakhir sendiri. Apa karna aku beda? Apa karna aku tidak menyenangkan? Tidak selevel? Sungguh aku selalu ingin bahagia dengan hidupku saat ini, dan walaupun ku menoleh ke belakang ku hanya bisa memujiku jika aku hebat, kuat dan aku tidak sesali akan diriku sendiri, sungguh aku hebat.
Ya Allah, esok atau esoknya lagi, jika ku masih punya hidup, aku pasti orang yang paling bahagia di dunia ini. Dengan segala dosa yang tiada berakhir kau masih tetap menambah kebahagiaanku kau sama sekali sudah tidak lagi menambah rasa sakit dibatin seperti dulu.
Kini aku bebas tidak seperti dulu lagi dan aku sangat berterima kasih akan hal itu.

Komentar