Hidup ini sebenarnya hanya menjalani saja. Aku disini
meramaikan dunia yang sudah ramai semakin ramai. Namun kata sepi dari diri
selalu menjadi topik masalah aku. Akulah di dalam aku. Bayanganku apakah ada
hati di dalam bayanganku. Dia hitam dan gelap mengikuti segala gerak-gerik
langkahku. Jika tidak ada bayangan apa namanya. Apa fungsi dari bayanganku itu.
Dia mengikuti namun tidak jahat maupun tidak menolong. Jika tidak ada bayanganku maka artinya tidak ada aku.
Aku menanti di tiga tahun ini. Aku sudah cukup menanti,
namun aku tetap menanti. Aku hanya menanti diriku sendiri saja, yaitu
hatiku. Orang lain, buku-buku baik,
kata-kata baik dll, yang berusaha untuk mempengaruhiku tidak dapat membantuku
selain diri aku sendiri. Hanya akulah pengubah diri ini bukan orang lain.
Aku yang ada dalam aku, akan bertanggungjawab untuk
diriku sendiri. Aku yang ada dalam aku, mencoba mencari jawaban dari segala
ketidaktahuan ini. Aku yang ada dalam aku mencari segala kerumitan menjadi
kemudahan. Aku yang ada dalam aku mencoba menahan dari segala tidak tahan
menjadi kesabaran.
Lanjutkan dari
segala harapan. Apa yang aku suka, apa yang membuatku tidak tahan, apa yang
membuatku bingung, apalagi yang aku cari dalam hidup ini, apa sebenarnya tujuan
hidupku ini.
Paling senang adalah ketika orang senang karna aku,
paling sedih adalah ketika orang sedih karna aku. Aku terlalu memikirkan orang
lain selain diriku sendiri. Dan terkadang aku terlalu ego untuk memikirkan
diriku sendiri daripada orang lain. Kedua hal yang pernah aku lakukan tersebut apa hasil
dan manfaat dari kedua hal tersebut.
Aku berlaku dewasa disaat kecil, dan ketika dewasa aku
berlaku seperti anak kecil. Sebenarnya ada apa denganku. Apakah duniaku
terbalik. Aku menyadari dan benar-benar sangat sadar apa yang menjadi setiap
kesalahanku, namun sayangnya aku enggan untuk mengubahnya karna aku gengsi. Sebesar apakah gengsiku itu?
Sehingga membuat aku merasa paling benar didunia ini. Itu sudah berlalu tidak separah dulu, kali ini mungkin
gengsiku agak sedikit berkurang. Dulu aku begitu egois, pemarah, mudah sakit
hati. Kalau pun hari ini aku masih seperti itu, tapi yang penting tidak separah
dulu.
Aku yang selalu menganggap diriku berani, merasa tahu
segala hal padahal tidak tahu apa-apa, sebenarnya hal itu adalah kepura-puraan,
agar aku merasa hebat bagi diriku
sendiri. Setidaknya aku melakukan hal itu, agar aku menjadi berani beneran dan
menjadi serba tahu.
Maafkan aku untuk aku,
yang belum bisa membahagiakan diriku sendiri. Kebahagiaan seperti apa
yang kuharap itu.
Komentar
Posting Komentar