beberapa menit
setelah menulis tentang kebaikkanpun ternyata berbalik 180 drajat. ada apakah
wahai syetan yang tak berwujud, engkau selalu menggodaku. tak ku sangka aku
tidak seperti aku yang seperti biasanya. aku lebih berani melawan Tuhan secara
terang-terangan. minta maaf pun tak berguna, setelah berdo'a, kemudian aku
berbuat tak sepantasnya. pikiran memang sadar benar, hati pun sadar pula bahwa
hal itu adalah salah, namun dasar tak tahu malu dia melanjutkan dengan berkata
"sebentar setelah ini aku akan bertaubat" kemudian aku melanjutkan
lagi apa yang menjadi larangan Tuhan. apakah akan seperti itu selamanya. aku
benar-benar malu pada Tuhanku, bahkan pada diriku sendiri.
stres yach jika aku
stres aku lampiaskan pada si dosa itu, entahlah tiap bulan memang ada atau
sudah jadi kebiasaan yang menjadi rutinitas. "apakah hal itu dosa?"
pertanyaan tersebut selalu hinggap dalam hati ini. aku memohon pada diriku sendiri
untuk jangan melakukan hal itu lagi, namun aku tidak mempedulikannya.
aku ini siapa yach,
tidak seperti mereka yang tampak olehku luar biasa, merekalah para inspirasiku,
seseorang yang berjuang keras dalam meraih impian dan juga begitu baik hati.
sedangkan aku "tak usah dibahas" pasti sebaliknya. aku juga manusia
biasa sama seperti mereka, namun ada apa denganku ini. mengerti namun sulit
bertindak, apa yang harus aku lakukan agar bisa melawan hati ini.
ya Allah apa yang
harus aku lakukan agar aku bisa mencapai cita-citaku. aku masih disini diujung
tombak neraka. antara miskin dunia maupun akhirat. aku takut sekali sia-sia
dalam menjalankan hidup ini. terkadang aku tahu jawabannya jika ada yang
bertanya hal tersebut padaku. tapi mengapa jika aku yang mengalaminya, sulit
bagiku untuk berpikir apa yang harus aku lakukan.
kata-kata hati hari
ini memang agak sedikit negatif, semoga aku bisa terbuka bagi diriku sendiri.
Komentar
Posting Komentar