Langsung ke konten utama

Menjadi Buku

Aku bernafas melalui tulisan, berharap dari tangan ini untuk menjadikanku lebih baik dari sebelumnya. Walaupun terkadang merasa terkesan aneh. Lagi-lagi hanya perasaan saja yang selalu menciptakan ketidakbergunaan dalam berperasaan. Aku ingin hanyut dalam sebuah tulisanku sendiri. Biarkan tangan ini menar-nari diatas kertas atas perintah hati yang tak pernah terpikirkan. Karna aku menulis dengan hati, walau pada akhirnya aku akan tahu begitu anehnya apa yang sedang ku tulis.
Wahai hati yang haus cinta atau haus uang, atau lebih banyak haus uangnya saja. Aku bertahan dalam kesempitan hati yang kubuat sendiri. Sungguh sulit yang dirasa dan sangat mudah untuk mengetahui jawaban dari segala kesulitan setelah kemudahan itu ada. Aku hanya perlu bukti, apa yang terjadi dan permintaan hati yang tak pernah ada didepan mata terkabul. Aku yang salah bicara lagi. Disaat aku tak sadarkan diri atau mengeluh akan nikmat Tuhan, masih saja tidak tahu malu, karna yang tak pandai bersyukur dari segala yang dimiliku.
Biarkan aku melanjutkan dalam berkata untuk agar aku bisa menjadi jujur untuk diriku sendiri. Biarkan aku menjelajah dunia lagi. Aku  tak ingin membuang hati lagi. Aku menulis kemudian membuang saja tanpa memperbaiki. Biarkan hidupku seperti ini mengalir seperti air. Jika aku terlalu banyak permintaan aku takut down karna aku tak pernah menyiapkan mental dari segala apa yang kutunggu. Tak heran emosiku meledak dan tiada berarti.
Aku yang merasa dewasa namun sama sekali tidak dewasa. Usiaku memang dewasa. Tapi kedewasaan mana yang paling kucari itu.
Saat ini aku mengantuk manahan lelah yang sebenarnya tidak usah dilelahi. Aku lelah karna menunggu, menunggu yang tiada berarti. Aku yang mencari diri dan terus mencari diri. Aku siapa tega sekali berbuat jahat pada orang lain bahkan pada diriku sendiri. Tak ada habisnya jika aku  membandingkan aku dengannya. Aku suka mereka. Aku memperhatikan mereka. Tidak sia-sia dia hidup dengan tujuan yang baik. Sedangkan aku ini apa, adakah sesuatu yang paling menyolok dari dalam diriku selain sebuah kejahatan.
        Sudahlah bagaimana jika aku membahas yang baik-baik saja tentang aku. Aku bosan membahas diriku yang bodoh terus .   
Wahai Maikha kintana kaulah aku itu. Kau akan menjadi malaikat cintaku yang selalu menebarkan semangat dan cinta. Kini aku menemukan  diriku itu. Maikha Kintana aku menyukaimu, aku akan mencintaimu sepernuh hati.  Lihat saja, aku akan membuktikan bahwa  aku bisa menulis tiada henti. Tanpa mengenal lelah. Aku yang mengejar waktu yang entah tau apakah sebentar lagi kiamat.
Silahkan melanjutkan apa yang ingin kulanjutkan. Aku yang sedang menikmati  cinta menulis dan membaca jangan biarkan aku  terganggu oleh hal lain yang tidak berguna itu.                                                          
Aku akan berubah dulu menjadi angin sepoi-sepoi diantara panas yang sangat parah. Sungguh indah dirasa apa yang terjadi diduniaku ini.
Wahai cinta kini kau akan menjadi miliku, aku akan merasa cinta dan mencinta. Aku tak akan menunggu lagi cinta yang datang itu aku akan memberi cinta. Karna cinta yang kuberi sangat luar biasa dari pada akhir dari yang kuberi itu.
Aku yang tak merasa pagi disaat yang lebih pagi aku membuka mata, aku sedang menari diri didalam tulisanku. Aku ingin memahami diriku yang kadang baik atau jahat. Biarkanlah aku memotret diriku sendiri, karna di dalam aku, aku tampak seperti siapa samar-samarkah? Mirip dengan siapakah? Aku ingin menjadi diri sendiri tanpa menyontek siapa mereka, aku hanya ingin terlalu sama dengannya. Karna aku adalah aku. Akan kubiarkan aku membuat banyak kesalahan, keributan demi mencari siapa aku. Asal tahu saja aku tidak melanggar etika dari segala kesalahanku. Karna aku membuat keributan untuk diriku sendiri bukan untuk kamu.
Aku yang sedang bingung, kadang bingung, kadang tahu apa yang dilakukan, kadang menikmati rasa bingung tanpa bertanya.  Si bodoh macam apakah aku ini.

Aku yang membaca ribuan makna  yang berarti mencoba menelaah didalam diriku . aku membaca yang akan menjadikanku seperti yang ada dalam bacaan itu.
Manusia itu seperti buku lebih tepatnya  seperti sebuah perpustakaan berjalan atau buku yang dijual namun ada yang laku atau tidak. Setidaknya ada satu orang yang melirik si buku itu, atau mungkin saja yang melirik itu adalah salah  satu cinta sejatinya.
Kamu berkata seperti yang ada dalam buku, apakah kamu itu sebuah buku,  kamu mengutip dan kamu mengerti dari  buku itu. Aku yang keheranan melihat si dia yang berwajah seperti buku. Dia hapal benar dari seluruh buku itu,  tanpa harus membaca lagi, semua  ada di luar kepalanya. Aku salut pada, aku bertanya  pada hati apakah aku b isa seperti dia,  yang tampak seperti buku yang sangat berguna.
Hey .. hey aku yang ada di dalam diri. Bisakah kau membantuku untuk menjadi buku yang berguna. Seperti apa jika kau dijadikan buku, apakah ada yang melirik atau akan membuang jauh dari yang aku pajangkan dalam sebuah toko.
        Aku yang masih jauh berpikir dan memang berharap si aku ini dijual bebas tapi aku ingin murah bukan berarti murahan walaupun aku ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Bagiku membaca adalah bagian dari jiwaku. Aku terasa diajak keliling dunia. Digurui oleh seseoarang, diajak menjadi baik. Sebenarnya siapa yang menjadikanku tertarik pada buku-buku yang begitu membuat tertarik dan ingin sekali memilikinya.
Aku yang bersyukur karna memiliki gairah membaca yang besar. Yang kubaca bukan sembarangan atau aku lebih suka buku yang tampilannya menarik, dengan huruf-huruf yang agar besar, agar terlihat jelas dengan dibubuhi banyak berbagai gambar menarik dan aku sebenarnya buku apa saja bisa dibaca. Walaupun isi buku itu sangat bagus tapi, jika deretan katanya berdempet sagat kecil, aku menjadi tidak menyukainya, tapi tetap saja kuliatas bacaan yang akan jadi juaranya. Biarkan aku membaca  apa saja,  dari yang paling buruk sampai yang paling baik, asalkan pikiranku menjadi bertambah baik maka aku akan  menjadi  baik dan berguna maka hal itu akan m enjadi keuntunganku.
Buku-buku itu seperti makanan surga  bagiku. Banyak sekali yang ingin aku makan. Sejak  pertama kalinya  aku mengunjungi sebuah  perpustakaan begitu besarnya minat  bacaku. Rasanya aku ingin sekali memiliki perpustakaan.
Sungguh aku membosankan melihat menjadi pegawai perpustakaan.  Bisa-bisanya mereka  hidup dengan begitu membosankan.  Padahal baca  saja buku–buku yang ada  diperpus tersebut, apakah mereka benar-enek melihat begitu banyak buku.  Sehingga  mereka sama sekali tidak membaca bahkan merapihkan buku. Jika aku menjadi mereka aku manfaatkan suasana perpustakaan menjadi rapih dan menarik.
      Aku ya aku, kamu ya kamu. Disaat aku ingin menjadi apa, saat aku merasa sakit, sedih, senang dan bercampur aduk. Saat kamu seperti apa yang kualami juga. Sama sekali diantara kami yang terkadang tidak merasakan apa yang kamu rasakan. Karna yang dapat merasakan yang sebenarnya itu ya si aku sendiri maupun si kamu sendiri. Maka tak heran orang yang tidak peduli seperti aku, lurus berjalan tanpa berhenti sejenak.
Ada baik ada buruk yang ada dalam hati. Aku ingin terus berlanjut yang suatu hari aku pasti menemukan dari segala pertanyaan yang sering aku bingung dan pusing. Tapi biarkan aku merasa lelah, bingung, pusing mugkin semua ini adalah proses dari titik awal menuju kesuksesan. Terimakah aku untuk aku sendiri, aku akan bertepuk tangan untuk diriku sendiri, prok ... prok.

 

Komentar

  1. INGIN CEPAT JADI JUTAWAN YUK MARI GABUNG SEKARANG JUGA

    KharismaPokerMenjadiSitusBandarQOnlineTerprcayaIndonesia


    Promo yang diberikan :

    Minimal DP dan WD Rp. 20.000.
    Support bank lokal : BCA, BNI, BRI, MANDIRI, dan DANAMON.
    Bisa dimainkan di iPhone, Android, PC / Laptop.
    Online 24 jam setiap hari meskipun hari libur nasional.
    Memiliki link alternatif : KharismaPoker.net.
    CS nya banyak , jadi pelayanannya cepat.
    Bonus REFERRAL 20% setiap minggunya.
    Bonus CASHBACK 0,5% setiap minggunya.
    Contact resmi kharismaPoker :

    Telp :+85588278896
    BBM;dc7cdd80

    BalasHapus

Posting Komentar