Ada satu titik
ketakutan yang membawa pengaruh didalam hati dan pikiran. Aku yang menciptakan
maka aku pula yang harus menghapus. Aku ingin bingung maka bingung pula
merajalela pikiranku, aku ingin semangat maka semangat pula apa yang akan
terjadi. Sebenarnya aku sedang menunggu apa? Disaat aku sedang amnesia, padahal
jelas-jelas kemarin aku membawa diriku seakan berada dialam kebaikkan yang
sudah direncanakan. Ada apa lagi, jika aku teringat sesuatu yang membuat aku
ketakutan seperti ini. "Jangan khawatir," hanya kata itu saja yang membuat aku
merasa sedikit lega.
Beruntung sekali sebenarnya aku memiliki diri ini, masih banyak yang tak seberuntungku, tapi apa untungnya jika aku harus mengeluh terus. Aku tahu ketika jelas benar aku sadar tak menginginkan kejadian buruk menimpa diriku, aku membuat kesalahan sengaja, karna egoku, harga diriku, gengsiku. Aku iri dan malu pada orang-orang yang begitu kerasnya bekerja untuk mencari nafkah juga begitu baiknya hati mereka membantu keluarga serta orang-orang yang disekitarnya. Padahal aku juga bisa seperti mereka. Ada sesuatu yang menghambat didalam diri ini untuk berbuat baik, aku belum tahu apa itu. Mungkinkan gengsiku terlalu besar, harga diri yang terlalu besar, atau sombong yang tak dirasa.
Bagaimana jika mulai
saat ini aku memulai aksi dengan serius. Yaitu memulai dari hal kecil apapun
itu, yang penting bermanfaat buat diri juga buat orang lain. Tak usah menunggu
lagi tentang mood, karna jika menunggu mood yang baik maka takkan
pernah berakhir. Cobalah untuk mencari obat dari segala keburukkan hatiku
sendiri, menulis, membaca, melakukan hal yang baru, jangan lupa gembira juga
persiapkan mental jika hari yang dilalui sedang tidak baik.
Aku ingin apa, apa
yang ingin kukerjakan, apakah hari esok aku bisa makan, atau seperti biasa
makan hanya satu kali sehari dan jika pulang kerumah kadang aku malas mendengar
sesuatu yang sangat-sangat membosankan, jadi bagaimana bisa aku semangat pulang
kerumah dengan tangan hampa. Aku bagaikan majikan bagi orang tuaku, aku sama
sekali tidak bermanfaat buat mereka. Dari pada bertambah dosa lebih baik, aku
jarang pulang kerumah. Maafkan aku karna walaupun ku melakukan hal seperti ini,
tetap saja ku berdosa, namun aku tidak tahu kenapa, aku tahu apa yang harus
dilakukan seorang anak terhadap orang tuanya, namun aku terlalu sakit jika
bosan mendengarkan jika ada yang bertanya atau menyindir tentang aku yang tidak
membawa apa-apa.
Aku
yang sendiri, mencoba menghibur diri sehingga tak pernah merasa kesepian,
walaupun apa kata orang aku begitu terlihat membosankan dan kesepian dengan
hidupku yang seperti ini. Mereka salah, sesungguhnya aku sibuk sangat sibuk
sehingga waktu tak pernah melihatku, aku tidak bisa membedakan saat pagi,
siang, sore, atau malam, tahu-tahu idul fitri sudah hampir mendekati. Kadang
aku tak merasakan ada pagi, tahu-tahu sudah siang, kadang aku tidak tahu apakah
tidur malamku pernah ada karna aku sibuk menulis mimpi didalam tulisan, kadang
aku ingin kerja disiang hari namun aku sibuk menonton tv sampai sore. Apakah
hidupku memang percuma, yach jelas memang percuma, aku tak punya jadwal dalam
hidup berbeda ketika sekolah. Bangun jam empat pagi, mandi, sholat, sarapan,
berangkat sekolah, pulang jam dua belas siang, kemudian sarapan, tidur siang
bangun jam tiga sore mandi, sholat, main atau nonton tv, mengaji, ketika malam
tiba aku mengerjakan PR kemudian tidur nyenyak. Hidup yang seperti itu-itu saja
sepanjang tahun, namun itu lebih baik dibanding disaat semuanya sudah usai. Aku
harus hidup diatas kendali diriku sendiri berbeda dengan dulu yang selalu ada
aturan tertulis. Kini aku harus mengatur diriku sendiri. Inilah hidup yang
sesungguhnya didunia yang nyata.
Adakah satu harapan
yang membuatku sedikit lega, tolonglah perlihatkan. Aku selalu ingin menjadi
seorang penulis, kini aku mencoba menantang diriku sendiri untuk menjadi
seorang penulis, walaupun orang berkata tidak mungkin atau mustahil atas
kemampuanku. Aku selalu yakin bahwa aku bisa dan akan menerbitkan sebuah novel
yang berguna walaupun itu adalah kisah nyata tentang hidupku. Sekali lagi aku
pasti bisa, aku akan membuktikannya bahwa aku bisa dan memang bisa, ini adalah
mimpiku. Walaupun saat ini belum selesai semuanya, namun aku bekerja keras
untuk menjadikan diriku untuk yakin dan berusaha sekuat hati dan tenaga bahwa
aku bisa menulis. Yang lebih menantang adalah menulis tentang diriku sendiri,
orang lain sibuk mengisahkan tentang kehebatan dirinya, berbeda denganku, yang
sama sekali tidak punya kehebatan apalagi prestasi, tapi aku mampu berpura-pura
bahwa aku hebat. Bukankah aku juga hebat, karna sudah melewati hidup ini dengan
baik-baik saja, apalagi yang perlu aku risaukan. Kalaupun ada sesuatu yang
membuatku sakit, aku bisa menangis dan mencoba bangkit lagi, bahwa aku hebat,
bisa melewati hidup ini tanpa narkoba, minuman alkohol, rokok, atau pergi ke
diskotik serta tak berniat untuk bunuh diri dll.
Aku akan bangga dan
memberi selamat pada diriku sendiri, karna tangan ini ternyata bisa berkata.
Dan semoga hal itu bermanfaat bagi para remaja yang sedang mencari jati
dirinya. Aku akan memberi ilmuku lewat ceritaku, karna aku juga manusia sama
seperti manusia lainnya. Dan kebanyakan orang yang stres itu memang selalu
membedakan perbedaan yang tak pernah ada akhirnya.
Apalagi yang dicari dalam hidup ini
selain menerima segala cobaan hidup yang pada akhirnya kita akan menemukan satu
titik hikmah yang akan sangat berguna bagi jutaan manusia didunia ini.
Dia sibuk mencari kebahagiaan dari
sekitarnya
Dia bingung kemana mencari kebahagiaan
yang sesungguhnya
Dan dia bertanya kenapa hidupnya tidak
bahagia
Dia mencari keliling dunia namun tidak
berhasil
Lalu ada seseorang yang berpesan
padanya
Kau bisa pura-pura bahagia maka kau
akan menemukannya
Kemudian sang pencari kebahagiaan
berpura-pura bahagia
kemudian dia tersenyum tanpa
disadarinya saat pura-pura bahagia
Pada saat sadar dia
kembali bertanya dimana kebahagiaan itu
Dan orang yang berpesan tersebut
berkata
Kebahagiaanmu bisa kau ciptakan sendiri
tanpa mengeluh
Sebenarnya apa yang baru saja kau
lakukan
Kau bisa merasakan kebahagiaan
Komentar
Posting Komentar