Langsung ke konten utama

Melamun pun bisa atasi masalah



Kadangkala ada orang yang menegur, “kamu ini melamun terus,”! Orang beranggapan bahwa kegiatan yang satu ini memang tidak bermanfaat. Namun hasil riset terbaru menyatakan bahwa kegiatan yang satu ini bisa membantu otak menyelesaikan persoalan kompleks dalam hidup seseorang. Terkadang memang banyak yang menyatakan bahwa kegiatan melamun merupakan orang-orang yang malas atau suatu kecerobohan. Namun hasil studi telah membuktikan bahwa otak akan bekerja aktif pada seseorang yang sedang melamun. Bahkan lebih aktif dibandingkan pada saat kita fokus melakukan pekerjaan rutin.

Pernyataan dari Ketua tim riset Kalina Christoff dari University of British Columbia (UBC). “Pada saat anda melamun, anda tidak bisa segera mencapai apa yang diinginkan. Namun pikiran anda akan memanfaatkan saat itu untuk menyampaikan pertanyaan terpenting dalam hidup anda.”
Dari segi kualitas dan kuantitas aktivitas otak menunjukkan bahwa seseorang yang berjuang untuk menyelesaikan masalah sulit, memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyelesaikan segala permasalahan menjadi lebih mudah, karna sebelumnya ia berhenti sejenak merenungkan masalah yang dia hadapi dengan aktivitas melamun tersebut.

Dalam uji coba hasil tes, ketika seseorang yang diminta mengerjakan tugas-tugas rutin sederhana yaitu menekan tombol ketika beberapa angka muncul pada layar. Ilmuwan kemudian menganalisis momen-momen ketika partisipan melamun melalui pemindai otak. Dan ternyata pada saat melamun otak mengalami keadaan kognitif yang sangat penting, saat itu pikiran akan beralih memikirkan dan berusaha memecahkan masalah penting dalam kehidupan.

Dan ternyata melamun bisa atasi masalah, asalkan isi lamunannya yang benar-benar bermanfaat, jangan melamun yang nggak-nggak, jadi jangan anggap remeh orang yang sedang melamun. Dan untuk yang sering terjadi di masyarakat yaitu kerasukan ketika melamun, itu karna isi lamunannya yang kosong. Jadi melamunlah pada hal-hal yang baik-baik saja. Karna melamun hampir sama dengan mikir.

Sumber: Pikiran Rakyat

Komentar